Lihatlah sayang bulan yang penuh malam ini, purnama yang dikitari cahaya yang berpendar keemasan. bukti kebesaran tuhan bagi kita yang berpikir, lihatlah bintang, ia setia menemani bulan..memantulakan cahayanya untuk menambah nuansa indah penuh romansa, dimana kita bercinta ditemanin suka dan duka.cahaya bulan terus memantul dikolam itu, dan barisan ikan-ikan nila seakan tak mau ketinggalan untuk menyambutnya dengan berenang meliuk-liuk menjadi tarian alam yang indah.
Tentang bulan kasih, yang para pecinta memandangnya hanya untuk mengganti dengan wajah kekasih idaman yang saling merindu.
Tentang bintang kasih, dimana setiap pria ingin jadi sepertinya karena bisa begitu setia menemani bulan yang merona keemasan. tentang awan kasih, dia slalu sedia menutupi bulan yang tersenyum malu2 bila kita pandang. dikafe ditepi pantai, pasangan muda-mudi akan menghabiskan kencan romantisnya sambil bercandlelight dinner, juga memandang bulan.
Sang pria akan melontarkan rayuan2 istimewa buat kekasih tak jauh-jauh dengan mempersamakan wajah kekasihnya dengan bulan. Dan aku disini, menulis prosa tentang bulan, sambil menanyakan keadaanmu via gadget. Angin, tak mau ketinggalan dengan desaunya yang lirih dan lembut menyapu wajah, wajahku,wajahmu dan wajah semua insan yang saling membangun cinta.
Dan aku terkadang penasaran dengan wajah bulan kasih, kuarahkan kursor google earthku untuk melihat sang wajah rupawan dilangit malam. Tentang kita kasih, semoga percintaan kita seindah bulan dan bintang.
Berawal Namun Tiada Akhir.
No comments:
Post a Comment