Sama halnya dengan desain interior atau eksterior suatu ruangan yang membutuhkan sentuhan dengan menyesuaikan model ruangan, demikian juga dengan pondasi rumah juga harus menyesuaikan dengan bentuk rumah. Pendek kata, setiap tipe rumah umumnya menggunakan jenis pondasi yang berbeda tergantung ukuran dan struktur rumah yang nantinya akan dibangun. Jadi dalam hal ini menyesuaikan jenis pondasi dengan karakter rumah perlu dilakukan untuk menjamin kekuatan rumah yang dibangun.
Jenis-jenis Pondasi
Secara umum jenis-jenis pondasi dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Berikut ini definisi masing-masing jenis pondasi:
Pondasi dalam
- Pondasi dalam biasanya digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan dengan kapasitas beban yang besar, misalnya rumah yang terdiri dari beberapa lantai, tower, menara, apartemen, hotel, dan gedung-gedung bertingkat sejenisnya. Pondasi dalam terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Pondasi Tiang Pancang, Pondasi, Bor Pile, dan Pondasi Strous Pile.
- Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi rumah yang tidak menggunakan beban yang terlalu besar seperti rumah 1 lantai, ruko, kios, pos jaga, pos polisi, atau bangunan kecil lainnya. Terdapat beberapa jenis pondasi yang termasuk kategori pondasi dangkal yaitu: Pondasi Rollag (pasangan batu bata), Pondasi Umpak (foot plat), Pondasi Terucuk Bambu, Pondasi Pasangan Batu Kali, dan Pondasi Cakar Ayam.
Untuk mendapatkan struktur pondasi rumah yang baik dan kokoh, dibutuhkan perencanaan sekaligus pelaksanaan melalui tahapan-tahapan tertentu. Dan untuk mendapatkan hasil pondasi terbaik, kita simak tips-nya berikut ini:
- Pertama. Kita harus memastikan kondisi tanah dimana pondasi akan dibuat merupakan tanah yang baik. Jika terdapat partikel-partikel tertentu yang membuat kondisi tanah kurang bagus maka dibutuhkan perbaikan struktur tanah sebelum membuat pondasi di area tersebut.
- Kedua. Rencana pembuatan pondasi harus dilakukan jauh-jauh hari. Hal ini untuk menjaga agar kedepannya tidak terjadi kesalahan sehingga tidak perlu dilakukan bongkar pasang. Selain itu perencanaan yang matang akan menghasilkan pondasi rumah yang kuat serta hemat dari sisi pendanaan.
- Ketiga. Sesuaikan struktur pondasi dengan struktur bangunan yang nantinya akan dibangun.
- Keempat. Pilih material yang baik dan berkualitas. Kualitas material yang digunakan umumnya berpengaruh terhadap kekuatan pondasi rumah nantinya. Untuk itu pilihan material harus selektif mencakup semen, pasir, batu koral, serta material untuk membuat pondasi lainnya.
- Kelima. Tentukan metode kerja yang tepat. Artinya tentukan waktu yang tepat untuk membuat pondasi rumah. Idealnya pondasi rumah dibuat di musim kemarau dimana potensi hujan sangat minim. Hal ini untuk menjaga agar pondasi tetap dalam kondisi kering meskipun sekali waktu butuh siraman air.

A. Pondasi Batu Kali
adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu kali yang disusun sedemikian rupa. sehingga dapat menahan berat bangunan yang diatasnya dan meneruskan ketanah.

Adalah pondasi yang dibuat dengan batu bata yang disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menahan beban yang ada diatas dan meneruskannya ketanah.
C.Pondasi Telapak/Footplat



E.Pondasi Rakit
bila ditanah dangkal ditemukan ditemui tanah lunak untuk diletakkan pondasi maka pondasinya menggunakan pondasi rakit. selain itu pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom2 yang jaraknya berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu persatu maka sejatinya pondasi rakit adalah plat beton bertulang.
F. Pondasi Sumuran

demikianlah tulisan saya kali ini semoga bermanfaat,
wabillahitaufikwalhidayah
wassalamualaikum wr.wb.
No comments:
Post a Comment