Di antara jerat-jerat syaitan yang dipasang untuk memangsa kaum xxxx adalah irasionalisme (asy-syarahat) yang dikemukakan kepada mereka, terutama dalam aspek yang dikenal dengan istilah “al-kasyf”, yakni terbukanya hijab yang menjadi tirai penghalang antara seorang hamba dan zat Alloh Ta’ala sehingga akibatnya kaum xxxx terperosok ke dalam berbagai kebatilan dan kebohongan. Kemudian, syaitan pun membukakan berbagai pintu dugaan yang sangat aneh pada mereka, disamping menginformasikan bahwa dibalik ilmu itu ada jalan lain sehingga bila jalan tersebut dilalui, tentu para pejalannya akan dapat membuka hijab yang selama ini menutupi penglihatan dari dapat melihat hakikat, juga dapat mengantarkan mereka pada posisi terbebas dari ikatan dan ketentuan syara’ (Al Qur’an dan Sunnah Rasul).
Jalan ini adalah berupa latihan jiwa secara baik dan intensif, kemudian pembinaan moral yang terpadu, juga menjauhkan diri dari kebendaan, dari kekuasaan dunia, dari dunia fiqih, dan dari ilmu pengetahuan lain. Selanjutnya berkonsenterasi dan hanya terpusat dengan amalan-amalan hati, yakni tidak terlibat dengan aktivitas lain, sampai akhirnya kebenaran (al-haq) terpatri secara langsung di dalam hati tanpa melalui belajar (Masya Alloh ?). Ketika hati dalam keadaan kosong dari ilmu seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, syaitan pun memasukkan beragam kebatilan kedalamnya sesuai dengan yang telah dipersiapkannya. Kemudian kepada jiwa dibentangkan fatamorgana sehingga dengan lantang berani menyatakan sebagai orang yang telah berhasil menyibak hijab yang selama ini menjadi tirai penghalang untuk dapat melihat Zat Tuhan (al-haq). Apabila ada orang (terutama dari kalangan ulama) yang mengingkari pernayataannya, orang tersebut berkata, “Kalian hanya memiliki ilmu lahiriah, sedangkan kami memiliki ilmu batiniah. Kalian hanya memahami lahiriah dari syariat, sedangkan kami memahami batiniah dari hakikat. Kalian hanya menguasai cara pengobatan badaniah, sedangkan kami menguasai cara pengobatan ruhaniah.”
Pada saat syaitan berhasil memasang jerat sejenis ini ke dalam hati kaum xxxx, Al-Qur’an dan Sunnah Rasul pun terpental keluar dari hati dan jiwa mereka, seperti bergilirnya malam karena waktu siang telah datang. Dalam keadaan demikian, beraksilah syaitan masuk ke dalam jiwa mereka untuk menanamkan beragam khayalan (gambaran) dan untuk membisikkan bahwa apa yang tergambar dalam mata hati mereka merupakan ayat-ayat beyyinat yang diturunkan dari sisi Alloh SWT melalui ilham dan wangsit sebagai sesuatu yang tidak boleh dipertentangkan dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, disamping tidak bersikap apriori melainkan harus diterima dan diakui eksistansinya atau keabsahannya. Semakin jauh dan semakin kuat sikap kaum xxxx berpaling dari Al Qur’an dan Sunnah Rasul, maka pintu hati untuk menerima khayal yang bersifat irasional pun terbuka lebih lebar lagi.
Taken from: Membersihkan hati dari gangguan syaitan, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, Gema Insani Press, h.120.
Wah… meski phu membacanya sambil menahan nafas,phu suka baca ilmu tadi yang ibrohnya banyak banget buat phu. Bagaimana mungkin keahlian dan kemampuan akan langsung terpaku ke dalam hati tanpa melalui proses belajar. Jadinya semacam wangsit ya?
Ilmu mengosongkan jiwa seperti itu akan memudahkan syaitan memasang jerat-jerat khayal, yang menghadirkan angan yang bersifat irasional yang bisa dianggap sebagai wangsit, wahyu dan semacamnya. Entah bentuknya semacam dejavu, bisa melihat ke masa yang akan datang dan lain sebagainya, Masya Alloh??
Bagi phu sendiri c kalau hati dan pikiran lagi kosong dari ilmu, phu jadi bisa melakukan hal-hal yang kurang baik dan tidak bermanfaat… Phu c masih belajar soalnya… he….
Phu pernah punya temen yang mengaku punya ilmu yang dia pelajari, bisa membaca phu sedang ngapain, bisa membaca pikiran phu lewat bayangannya… Apakah ini salah satu jebakan syaitan yang menghadirkan khayalan di dalam hati dan pikiran yang kosong akan ilmu? Phu c belum ngerti tapi yang jelas, dugaan-dugaan orang itu sebenarnya banyak yang meleset… hehehe…
O iya… phu juga pernah denger adanya suatu lembaga dimana siapa saja yang ingin belajar berbahasa asing dengan cepat dan fasih tanpa melalui proses belajar yang lama terlebih dahulu. Dengan hanya memenuhi syarat-syarat tertentu. Phu lihat sendiri di tipi memang orang tersebut dapat dengan fasih berbahasa mandarin dan inggris hanya setelah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan orang yang mempunyai kemampuan “ajaib” tersebut. Lagi-lagi phu dibikin puyeng terheran-heran… ko bisa kayak gitu c? Phu aja belajar bahasa inggris masih belepotan sampai sekarang… hehehehe….
No comments:
Post a Comment