Apa saja yang diajarkan 'anak kecil' itu kepada kita semua ?
1. Bahwa sebagai manusia, kita harus belajar terus sepanjang
hidup, tak ada kata berhenti untuk belajar. Tak kenal susah, tak
kenal lelah
2. Apabila suatu saat kita jatuh, dan pasti pernah jatuh, maka
janganlah pernah putus asa, bangkitlah. Dan coba lagi. Jika kembali
jatuh, bangkitlah lagi. Dan coba lagi...
3. Tidak ada kata gagal dalam konsep hidupnya, sebab yang disebut
gagal adalah apabila seseorang tidak mau mencoba lagi.
4. Memiliki rasa optimis yang tinggi untuk mencapai cita-citanya.
5. Apabila sudah yakin benar, tidak perlu merasa takut, sebab
Allah Swt sebagai Dzat Yang Maha Pemberi Pertolongan, akan selalu
melindungi hambaNYa yang berbuat benar.
6. Rajin belajar, tidak mengenal konsep malas.
7. Tidak pernah minder dalam kehidupan, sebab semua orang di
hadapan Allah adalah sama.
8. Selalu berbaik sangka dalam hidupnya. Dia 'tidak takut' jatuh,
tidak takut terlanggar sepeda atau kendaran lainnya, bahkan tidak
takut ia dibawa orang yang tak dikenalnya.
Mungkin masih banyak lagi ilmu yang perlu kita gali dari diri anak
kecil itu. Selain dengan hal-hal diatas: terus belajar, tidak pernah
putus asa, tidak pernah merasa gagal, selalu optimis, yakin akan
datangnya pertolongan Allah, rajin belajar, tidak minder, selalu
berbaik sangka..., ada satu lagi yang perlu kita ambil dan kita
pelajari dari diri anak kecil itu. Ialah tentang kejujuran. Dalam
diri anak kecil, kita akan melihat sebuah perilaku yang begitu
jujurnya.
1. Ketika menangis, memang seharusnya ia menangis. Tidak dibuat-
buat.
2. Ketika tertawa, memang seharusnya ia tertawa, senang dan
gembira. Tidak pernah ia merekayasanya.
3. Ketika terjatuh, ia mengakui bahwa memang ia belum bisa.
4. Ketika lapar, memang betul-betul perutnya belum terisi.
5. Ketika haus, memang saat itu tenggorokannya lagi kering... dlsb
Dengan memperhatikan anak balita yang sedang belajar berjalan,
kita seperti masuk dalam sebuah kursus pelatihan hati. Begitu
banyak yang bisa kita serap ilmunya. Dan, guru kita itu bukan orang
lain. Dia adalah diri kita sendiri.
Dengan belajar kepada diri sendiri, sama halnya dengan kita
mendekatkan diri pada Ilahi. Karena Allah Swt sebagai Tuhannya
manusia, tidak pernah jauh dari hambaNya.
QS. Qaaf : 16
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari
pada urat lehernya
Dengan melihat dan memperhatikan diri sendiri, kembali kita
bertemu dengan Allah Swt.
Al Baqarah : 115
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu
menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas
(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
No comments:
Post a Comment