Dunia berputar dengan cepat... secepat
kita mengedipkan
mata... secepat kita membalikkan telapak tangan.....
Wanderlei Luxemburgo seorang pelatih cerdas, ahli
strategi, sangat
disanjung pada awal kedatangannya ke Real
Madrid...... Tak
disangka-sangka enam bulan kemudian ia dipecat dengan
caci maki.....
Lalu pulang ke Brasil hanya membawa satu tas..., baju
kotor..., karena
tak mampu membayar binatu di Madrid...
John Barxton... akhirnya mengemis kepada Bill Gates,
mohon pekerjaan
bagi anaknya. Bill Gates adalah orang yang dia
pecat enam tahun
lalu dari perusahaannya saat Bill Gates tak sengaja
menyenggol dengan
tongkat mobil dinasnya (Bill Gates saat itu memakai
tongkat untuk
berjalan) ...
Marie Goretti kepala Biara Karmel Perancis
merasa tak percaya
kalau Claudia Suzzane dipilih untuk memimpin ordo
biarawati tersebut
di seluruh dunia termasuk Perancis. Claudia
Suzzane enam tahun
lalu adalah biarawati muda yang dia
rekomendasikan untuk
di"buang" ke Mesir dan melewati hidupnya di biara
gurun pasir
dengan iklim yang keras, karena bertentangan
pandangan dengan
dirinya... Marie Goretti, pada Misa Pelantikan
Claudia, mencium
tangan Claudia sebagai tanda hormat kepada
pimpinan tertinggi
ordo tersebut. Claudia masih tetap tersenyum dengan
murah hati
seperti saat dia meninggalkan Perancis dan meminta
Marie Goretti
untuk tidak mencium tangannya... Marie Gorretti
hanya bisa
menitikkan
airmata entah haru...entah malu...
Willy sangat berterimakasih kepada Sarno, karena
pagi tadi Sarno
menyelamatkan nyawa anaknya Caecil dengan
membawanya ke Rumah
Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Anaknya ditabrak lari
sepeda motor saat
akan menyebrang dekat TK tempatnya bersekolah. Saat
itu Sarno
kebetulan melintas dan segera menolongnya, jika
terlambat saja,
maka Caecil akan lumpuh dan kehilangan daya
ingatnya, atau bahkan
meninggal. Sarno, mantan office boy di kantor Willy,
saat itu
sebagai Kepala Bagian Umum, Willy meminta Sarno
"keluar dengan
hormat" karena Sarno menjalin kasih dengan
Ully, resepsionis
pada
kantor tersebut dan berencana menikah. Akhirnya
Sarno dan Ully
memutuskan untuk keluar dan membangun usaha
kecil-kecilan....
"No, apa yang bisa saya bantu untuk membalas jasamu?
Engkau sudah
bekerja? Di mana? Bagaimana kabar Ully?' demikian
Willy mencecar
Sarno dengan pertanyaan..... Sarno hanya tersenyum
dan menitikkan
airmata, ia tidak ingin menyakiti hati Willy...
Saat ini, atas nama almarhumah Ully, yang meninggal
saat melahirkan,
Sarno dan kedua anak kembarnya yang masih kecil
adalah pemegang
93.5% saham perusahaan tempat Willy bekerja dan
beberapa grup
perusahaan karena usaha kerasnya... dan dia tetap
tersenyum seperti
saat ia berpamitan dengan Willy enam tahun
lalu...........
Manusia bisa berkehendak dan bertindak, tapi Tuhan
punya rencanaNYA.
Enam tahun? Enam bulan? Enam pekan? Enam hari? Enam
Jam? Enam menit?
Enam detik? ........... secepat apakah DIA akan
membalikkan anda jika
anda tak tahu diri?
Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur
atas nikmat
yang diberikanNya....
No comments:
Post a Comment