leaf and snow

26/07/2017

KISAH BARBAROSSA, LAKSAMANA MUSLIM LEGENDARIS KORBAN PROPAGANDA BARAT


Hollywood adalah corong barat dalam melakukan propagandanya untuk mengaburkan sejarah secara tidak langsung kepada generasi Islam. Salah satu pembahasan pada artikel ini adalah Pirates of  The Caribean dimana karakter Barbarossa sebagai Kapten Kapal Black Pearl yang jahat dan Bengis. Malah yang lebih parah Penjelasan produser bahwa Barbarossa adalah Karakter fiksi alias tidak pernah ada.

Film Sekuel Propaganda ini telah di produksi sebanyak 4 episode, bahkan menurutWalt Disney Pictures telah mengumumkan jadwal rilis film Pirates Of The Caribbean 5 pada Juli 2015. 4 (empat) Seri Film tersebut ;
Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003)
Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest (2006)
Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007)
Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides (2011)
Siapakah Captain Barbarossa (Barbossa) yg sering kalah dikerjain Jack Sparrow itu? Ternyata sejarah berkata lain. Sangat jauh dari apa yg di produksi oleh orang-orang kafir di barat sana. Justru Captain Barbarosa adalah Laksamana Islam yang sangat di segani dan di takuti di Turki pada zaman Khilafah Utsmani (Ottoman). Berikut Biografi Beliau ;
The Barbarosa Brothers
Pada abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua bajak laut bersaudara yang disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda dalam dunia ‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang SANGAT DITAKUTI orang-orang EROPA pada zamannya. Dan sejarah mencatat bahwa mereka adalah Bajak Laut nomor 1 yang paling ditakuti (Baca : 8 real life pirates who roved the high seas). Kebiasaannya ialah membajak barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal milik kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak kapal yang dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau hidup dengan menyerah secara sukarela.

Barbarossa bukanlah sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa Latin –gabungan dari kata barber (janggut) dan rossa (merah) ada juga yang mengatakan Baba Arch. Jadi Barbarrossa berarti janggut merah. Barbarossa merupakan julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki atau Khayr ad-Dīn (Khiḍr). Kedua kakak beradik ini hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki.
Awal Gerakan Barbarosa
Pada suatu hari, tanpa sebab yang jelas, kapal milik keluarga mereka diserang secara brutal oleh kapal militer Knight of Rhodes. Dalam peristiwa ini, adik bungsu Aruj dan Khairuddin tewas terbunuh. Aruj dan Khairuddin sangat terpukul dengan kematian adik bungsu mereka. Sejak saat itu, mereka melakukan aksi bajak lautkepada semua kapal-kapal militer milik kerajaan-kerajaan Kristen. Aksi-aksi mereka sangat menggemparkan dan membuat mereka ditakuti militer Kristen. Aruj dan Khairuddin pun kemudian dikenal sebagai The Barbarossa Brothers Pirates karena keduanya berjanggut merah.

Kaum Eropa menyebut Barbarossa sebagai BAJAK LAUT, meskipun tidak ada bendera hitam dan tengkorak yang menjadi simbol bajak laut. Maka jangan heran apabila zaman perjuangan dulu, Penjajah menyebut pejuang kita sebagiEXSTRIMIS dan sekarang para mujadin disebut sebagai TERORIS. Bendera yang dipasang Aruj dan Khairuddin di kapal mereka adalah sebuah bendera berwarna hijau berisi kaligrafi doa Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad, empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam Yahudi (Bintang David). Awak kapal yang dipimpin kedua bersaudara ini terdiri atas orang-orang Islam dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol, serta beberapa orang Yahudi.

Pada tahun 1492 M, Andalusia yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah Khilafah Islamiyah, jatuh ke tangan Pasukan Salib yang terdiri atas pasukan gabungan Aragon DAN Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan Andalusia ini, jutaan orang Islam dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang dipimpin Raja Ferdinand II dari Aragon.
PERJUANGAN JIHAD BARBAROSA

Peristiwa itu mengubah haluan misi dendam Aruj dan Khairuddin menjadi misiJIHAD ISLAM. Bahu-membahu bersama sekelompok milisi bangsa Moor, mereka kemudian menyelamatkan puluhan ribu Umat Islam dari Spanyol ke Afrika utara (Maroko, Tunisia dan Aljazair). Kemudian mereka membangun basis pertahanan laut di Aljazair untuk menghadang gelombang serangan Pasukan Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestina.
Khalifah Islam saat itu, Sulaiman I, mendengar cerita-cerita heroik Barbarossa bersaudara. Sulaiman I sangat kagum pada heroisme mereka. Karena prestasi mereka di lautan, akhirnya Sulaiman I mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah untuk membenahi Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang amburadul.
POLITIK ADU DOMBA PIHAK SPANYOL  (DEVIDE ET IMPERA)

Salah satu Senjata penjajah yang sampai hari ini masih digunakan adalah “Politik Adu Domba”. Ya, gak jauh bedalah ama Agama Syiah hari ini. Sama halnya dengan perjuangan Barbarossa, Pada tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan) (baca : wikipedia) untuk melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian menyerahkan pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara. Lalu ia memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat pilu karena ia malah berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim. Akibatnya ia kurang berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir. Aruj sempat lolos, namun banyak pasukannya yang tertangkap. Karena hubungan emosionalnya dengan anak buahnya, Aruj kembali ke Tlemcen untuk bertempur dan ia gugur dalam pertempuran tersebut.
Dengan gugurnya Aruj, kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah beralih ke tangan Laksamana Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di Laut Tengah telah berakhir. Lalu, dengan percaya dirinya, Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair. Pertempuran hebat pun terjadi, namun Khairuddin berhasil menghajar pasukan laut tersebut.
Sejarah dan Kehebatan Pasukan Janissary

Guna meminimalisir ancaman dari negeri sekitar Aljazair, selain ancaman utama Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada Khalifah Sulaiman I agar kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kepadanya. Sulaiman I pun setuju. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.
Dalam masa kepemimpinan Khairuddin, Pasukan Janissary berhasil melakukan banyak penyelamatan Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka melakukan 7 kali pelayaran dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam Spanyol yang diburu bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salibnya.
Pertengahan dekade 1520-an, Pasukan Darat Janissary yang dipimpin langsung Khalifah Sulaiman I berhasil memenangkan semua pertempuran darat. Pada saat bersamaan, Pasukan Laut Janissary di bawah pimpinan Khairuddin juga berhasil mengontrol lalu lintas pelayaran di Laut Tengah sepenuhnya. Kondisi ini membuat Pasukan Salib Kristen Eropa menjadi pusing tujuh keliling.
Awal Mula Minuman Capucchino
Dalam suasana putus asa, pada tahun 1529 di pulau Penon, Spanyol menembakkan meriam ke menara masjid saat Adzan sedang berkumandang. Maka terjadilah peperangan hebat di Penon dan setelah 20 hari pulau tersebut berhasil dikuasai kembali oleh Khairuddin. Sementara di daratan, Sulaiman I membombardir Wina (Ibukota Austria) dengan dua kali serangan namun keduanya gagal. Pasukan Islam yang mundur dari pertempuran meninggalkan beberapa karung kopi yang kemudian mengubah aturan Paus Roma yang sebelumnya mengharamkan minuman yang biasa diminum kaum muslim itu. Kemudian mereka menyebut minuman itu sebagai dengan nama Cappuccino.
Pada tahun 1535 Pasukan Salib Gabungan Spanyol dan Genoa di bawah pimpinan Charles V dan Andrea Doria (Knight of Malta) menyerang Tunisia dengan kekuatan 25.000 orang pasukan dan 500 kapal. Pertempuran pun berjalan tidak imbang hingga Tunisia pun jatuh ke tangan Spanyol. Pada tahun-tahun selanjutnya, Khairuddin Sang Barbarossa mengalami banyak kekalahan. Namun ia berhasil menduduki kepulauan Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis dan Spanyol di selat Gibraltar.
Akhir Gemilang Barbarosa Sebelum Tutup Usia

Tahun 1538, Pasukan Salib Gabungan Italia-Spanyol menyerang Preveza yang saat itu merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea Doria memimpin 40 kapal dan Barbarossa hanya memimpin 20 kapal. Namun dengan kecerdikannya, Barbarossa memecah armadanya ke tiga arah dan menjebak Pasukan Andrea Doria di tengah untuk kemudian membombardir armada Andrea Doria habis-habisan. Andrea Doria dan armada lautnya pun lari dari pertempuran. Walau begitu, Khairuddin tak mengejarnya karena ia tak ingin berperang di laut lepas, mengingat kapal-kapal armada laut Spanyol mempunyai peralatan yang lebih canggih. Apalagi ia hanya memimpin 20 kapal.
Tiga tahun kemudian, Pasukan Salib Gabungan Spanyol-Genoa kembali menyerang Aljazair dengan kekuatan 200 kapal. Mereka sengaja melancarkan serangan di luar musim berlayar, untuk menghindari pertemuan dengan Pasukan Barbarossa. Rakyat Aljazair di bawah komando Hasan Agha berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan Aljazair. Charles V dan Andrea Doria yang memimpin serangan tak mengira bahwa pertahanan dan strategi perang Hasan Agha sangat matang, sehingga armadanya pun kacau-balau. Ketika itu pula tiba-tiba badai laut dahsyat menghantam Laut Mediterania. Andrea Doria dan Charles V berhasil selamat, dan kembali ke negerinya dengan kekalahan pahit.
Tahun 1565, dalam usia senja, Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John. Namun dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur. Kemudian Khairuddin dimakamkan di Istanbul. Di dekat kuburannya didirikan masjid dan madrasah untuk mengenangnya. Hingga kini makam tersebut masih terawat untuk menjadi bukti kepahlawanan Khairuddin alias Barbarossa yang namanya masih ditakuti bangsa Eropa hingga zaman sekarang. Subhanallah… (

adakah kau lupa - Saladin singa Allah


20/07/2017

PROSEDUR PERENCANAAN BALOK TERHADAP LENTUR DENGAN TULANGAN TARIK (TUNGGAL). – PART1

Introduction
Dalam merencanakan struktur sebuah konstruksi bangunan (semisal : rumah tinggal dengan 2-3 lantai / kategori rumah mewah), kadangkala karena beberapa pertimbangan tertentu dari segi arsitektural, dimensi balok struktur telah ditentukan sedemikian rupa dan tidak boleh untuk diperbesar, padahal mungkin saja balok tersebut mempunyai bentang cukup besar atau mungkin mengalami kondisi seperti gambar dibawah ini

Keadaan seperti ini bisa saja terjadi, karena kalau kita berbicara mengenai 'konstruksi rumah tinggal’, mengharap kolom bisa sentris/lurus dari lantai bawah ke lantai atas jelas tidak mungkin sekali, karena posisi kolom didesain mengikuti pola tata ruang dari rumah tersebut
Seperti kita ketahui bersama bahwasanya balok dengan kondisi tubuh “ramping” sangat riskan terhadap bahaya lentur dan memiliki resiko lendutan yang besar, sehingga dikhawatirkan balok tidak dapat memberikan kemampuan layan yang memadai untuk menahan beban-beban diatasnya.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi masalah diatas, diantaranya adalah dengan memberikan kolom tambahan pada bentang balok tersebut yang berfungsi sebagai penyangga sekaligus untuk memperkecil bentang balok tersebut sehingga otomatis dapat mengurangi lendutan yang terjadi. Cara berikutnya adalah dengan memperbanyak jumlah tulangan balok yang merupakan konsekuensi dari pembatasan ukuran dimensi balok tersebut. lihat ilustrasi dibawah ini.

Cara I ( dengan menambahkan kolom untuk menyangga balok)














Cara diatas adalah cara yang paling ideal, namun jika cara tersebut tidak memungkinkan untuk diterapkan semisal dikarenakan alasan kebutuhan ruang, maka mau tidak mau kita harus memperbesar dimensi balok dan atau memperbanyak jumlah tulangan

Cara II (memperbesar dimensi balok dan memperbanyak jumlah tulangan)















Dari dua cara yang telah diungkapkan diatas, secara pribadi saya lebih suka dengan cara yang pertama, karena apa?,

1. Berbicara tentang struktur rumah tinggal (rumah mewah) maka mengharapkan posisi kolom sentris/lurus dari bawah sampai atas sangat tidak mungkin sekali, malah kenyataan yang kita jumpai adalah ada kolom yang bertengger dibalok (lihat gb diatas). hal ini mengakibatkan transfer pembebananya tidak efektif atau dengan kata lain beban yang seharusnya berakhir pada kolom untuk segera diteruskan ke pondasi masih harus puter-puter dulu ke balok – ke kolom – ke balok lagi, sehingga praktis hal ini harus dihindari. Selain itu kolom yang bertengger/menumpu pada balok sangat tidak ideal karena bisa menimbulkan beban titik/ terpusat yang cukup besar serta momen lentur dan puntir yang besar pula, sehingga dengan penambahan kolom dan dengan penempatan posisi yang tepat (dalam kaitannya menyangga balok) diharapkan dapat mengekonomiskan hasil desain struktur dari balok tersebut.
2. Balok dengan tulangan banyak dengan kondisi badan ramping (dimensi balok dibatasi), space ruang tempat masuk material menjadi berkurang/terbatas (sempit), sehingga dikhawatirkan pada waktu pengecoran, material pembentuk beton tidak bisa masuk secara sempurna, sehingga mengakibatkan betonnya kurang padat. Selain itu, proses pengikatan dan perakitan tulangan tentu saja juga jadi merepotkan, belum lagi pembengkokan, pengangangkutan material dan lain sebagainya.
Ulasan yang saya utarakan diatas adalah sebuah introduksi sebelum pembahasan secara teknis mengenai prosedur perencanaan balok terhadap lentur dengan tulangan tunggal, dan tentu saja untuk posting kali ini saya batasi untuk tulangan tarik saja, sedangkan untuk prosedur perencanaan balok dengan penulangan rangkap akan saya bahas pada posting berikutnya.
Secara garis besar diposting kali ini akan saya jelaskan bagaimana cara mendesain tulangan tarik dari balok jika dimensinya belum diketahui (tidak ditentukan/dibatasi secara arsitektural) dan bagaimana cara mendimensi balok yang dimensinya sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan secara arsitektural.
Baik! mari kita lanjutkan, sekarang perhatikan gambar berikut :
            (1)                              (2)                         (3)

indeks T menyatakan tension, sedangkan C menyatakan Compression
Keterangan :
Gb (1)   :   Gambar Balok, yang berwarna biru adalah bagian balok yang mengalami tegangan tekan, sedangkan warna putih dibawahnya adalah bagian serat tarik dari balok.
Gb (2)   :   Gambar diagram tegangan tekan aktual
Gb (3)   :   Gambar diagram tegangan tekan efektif
Penurunan perumusan untuk perencanaan balok dengan tulangan tunggal adalah sebagai berikut

Ok! sekarang kita akan menginjak pada contoh kasus.
Kasus (1)
Dimensi (b, h) pada balok sudah diketahui atau ditentukan
(misal : karena adanya persyaratan arsitektural) maka prosedur perencanaannya adalah sebagai berikut :
1. Hitung besarnya momen ultimate (Mu) akibat beban berfaktor
2. Hitung besarnya momen nominal yang dibutuhkan (Mn)
    ØMn ≥ Mu
      Mn = Mu/Ø
3. Hitung m,       m = fy/(0.85 . fc’)
4. Hitung Rn,      Rn = Mn/ (b.d2)
5. Hitung rasio tulangan yang diperlukan (ρ)

Jika ρ> 0,75 ρb maka harus memakai tulangan tekan (karena dimensi sudah ditetapkan / tidak boleh diperbesar). Bila dimensi boleh diperbesar, maka sebaiknya dimensi diperbesar karena akan lebih ekonomis bila dibandingkan memakai tulangan tekan.
6. Hitung luas tulangan yang diperlukan (As)
    As = ρ .b.d
2. Bila diperlukan, kontrol agar dipenuhi syarat :
   ØMn ≥ Mu,    Ø = 0.80
Contoh Soal









Balok menahan Beban mati gD = 10,6 Kn/m (sudah termasuk berat sendiri) dan beban hidup gL = 22 Kn/m = 2,2 t/m, mutu beton (fc’) = 20 Mpa, mutu baja tulangan (fy) = 400 Mpa. Karena pertimbangan arsitektural, maka dimensi balok telah ditentukan sebesar (25x65)cm2
Pertanyaan : hitung penulangan balok tersebut !
(Catatan : Besi tulangan yang tersedia dilapangan D19,D25, dan D29)

Jawab :
1. Hitung besarnya momen ultimate (Mu) akibat beban berfaktor
    Md = 1/8 (qd) L2 = 1/8 (10.6) (7)2 =  65 KNm
    Ml  = 1/8 (ql) L2  = 1/8 (22) (7)2    =  135 KNm
    Mu = 1.2 (Md) + 1.6 (Ml) = 1.2 (65) + 1.6 (135)
         = 78 + 216 = 294 KNm = 294.106 Nmm
2. Hitung momen nominal yang dibutuhkan (Mn)
    Mn = Mu / Ø = 294.106 / 0.8 = 367,5 . 106 Nmm
3. Hitung m,  dimana m = fy / (0.85 fc’)
    m = 400 / (0.85 x 20)  = 23.53
4. Hitung Rn, dimana Rn = Mn / (b.d2)















    - tebal selimut beton direncanakan = 30 mm
    - diameter sengkang direncanakan = 12 mm
    - tulangan utama direncanakan      = 25 mm (D25)

a = tebal selimut beton
b = diameter sengkang/begel
c = setengah diameter tulangan utama
d = h – a – b – c
    = 650 – 30 – 12 – 1/2(25)
    = 595.5 mm  diambil =  595 mm
    Rn = 367,5 . 106 / (250 x 5952) = 4.15
5. Hitung rasio penulangan yang diperlukan


    ρ min = 1.4 / fy  =  1.4 / (400) = 0.0035 = 0.35%
   ρ max = 0.75  ρb = 0.75 ( 0.85 fc’ β1 600)/(fy (600 + fy))
                                = 0.75 (0.85x20x0,85x600 )/(400(600+400))
                                = 0.0613  = 1.63 %
     ρ min < ρ < ρ max
     0.0035 < 0.0121 < 0.0163
6. Hitung luas tulangan yang diperlukan
    As = ρ . b. d  =  0.0121 x 250 x 595 = 1800 mm2
    besi tulangan yang ada : D19, D25 dan D29
    Luas penampang D19 = 1/4(3.14)(192) =  283.385 mm2
    Luas penampang D25 = 1/4(3.14)(252) =  490.625 mm2
    Luas penampang D29 = 1/4(3.14)(292) =  660.185 mm2
    Jadi :
    1. Kalau memakai D19 butuh = 7 buah = 7D19 = 7(283.385)
        = 1983.695 mm2 > 1800 mm2 ( memenuhi)
    2. Kalau memakai D25 butuh = 4 buah = 4D25 = 4(490.625)
        = 1962.5 mm2    > 1800 mm2 ( memenuhi)
    3. Kalau memakai D29 butuh = 3 buah = 3D29 = 7(660.185)
        = 1980.55 mm2  > 1800 mm2 ( memenuhi)
    nah… dari beberapa pilihan tersebut terserah anda mau pilih yang mana. tapi kalau saya pribadi lebih suka memilih yang no.3 yaitu besi dengan ukuran 29 berjumlah 3 buah tulangan atau 3D29, karena biar gak ribet dalam pembengkokan dan perakitan tulangan (biar ngirit kawat bendratnya he..he..he), selain itu biar space ruangnya jadi  lebar sehingga lebih mudah pada waktu pengecoran dan pemadatan beton.
Ok, sekarang saya pilih 3D29.
- Cek lebar perlu : 2(30) + 2(12) + 3(29) + 2(29) = 229 < 250…...(OK!)
- Cek d sebenarnya : 650 – 30 – 12 – (29/2) = 593 ≈ 595……(OK!)
Selesai.
Contoh yang saya lampirkan diatas adalah suatu cara atau prosedur perhitungan menghitung tulangan balok jika dimensinya sudah ditentukan sebelumnya, Nah sekarang bagaimana cara perhitungan tulangan dari sebuah balok jika dimensinya belum diketahui atau belum ditentukan ?….

Mengenal Lebih Dekat Sosok Maria Al-Qibtiyyah salah satu istri baginda Rasulullah

1. Biografi
Salah seorang istri Rasulullah Saw berasal dari Qibti di Mesir. cantik, molek, lemah lembut. Maria al-qibtiyah dalam (Bahasa Arab: مارية القبطية ) atau Maria si Qibti, bahasa Inggeris (Maria The Copt)
Maria al-qibtiyyah lahir di desa Hifn, dekat kota Anshina, disebelah timur sungai Nil,ia berasal dari suku qibti,mesir,yang beragama kristen ortodoks . Ayahnya bernama Syam'un asli qibti, sedangkan ibunya berdarah romawi beragama nasrani.
ketika menginjak remaja, ia dan saudaranya yang bernama Sirin, di ambil oleh Maqauqis sebagai dayang-dayang, pada saat itulah, di kalangan rakyat mesir sudah tersebar berita tentang kedatangan seorang nabi di jazirah arab. berita itu diperkuat oleh kedatangan utusan Rasulullah Hathib bin Abi Balta'ah, yang menyampaikan surat kepada Muqauqis.yang isi suratnya menyatakan ajakan masuk islam kepada Maqauqis,tapi Maqauqis tidak dapat memenuhi ajakan Rasulullah untuk memeluk agama islam,karena rakyat qibti sangat kuat berpegang pada agama leluhur.kemudian Maqauqis memberi 2 orang wanita sebagai hadiah dan sejumlah pakaian kepada Hathib untuk Rasulullah. maka pulanglah Hathib ke madinah bersama Maria dan Sirin beserta pembantu. singkat cerita Rasulllah menikahi Mari al qibtiyah,sedangkan Sirin di nikahkan dengan Hasan bin Tsabit.
2.             Tahun pengutusan
Pada tahun 6 SH (627 – 628 M), Nabi Muhammad disebutkan menulis surat kepada pengusaha kaya Timur Tengah, yang membahasa kepercayaan baru dan mengajak pengusaha itu untuk bergabung. Apa yanng merupakan isi dari bagian surat dapat ditemukan dalam kitab Tarikh at-Tabari karya Muhammad bin Jarir at-Tabari, yang ditulis 250 tahun setelah kejadian itu diriwayatkan. Tabari menulis bahwa seorang utusan dikirimkan kepada Pemerintah Mesir, al-Muqawqis.
Catatan dalam edisi State University of New York karya Tabari menjelaskan bahwa hal tersebut tampak sama dengan versi Koresh dari Kaukasus, yang merupakan Partiark Bizantium dari Alexandria.[3] Catatan tersebut menambahkan bahwa Koresh tidak menjadi Patriark hingga tahun 631, dan sebuah laporan yang menyatakan bahwa ia ditempatkan di Mesir tiga hingga empat tahun lebih awal masih dipertanyakan.
Rasulullah telah menerima kabar penolakan Muqauqis dan hadiahnya, dan betapa terkejutnya Rasulullah terhadap budak pemberian Muqauqis itu. Beliau mengambil Mariyah untuk dirinya dan menyerahkan Sirin kepada penyairnya, Hasan bin Tsabit. Istri-istri Nabi yang lain sangat cemburu atas kehadiran orang Mesir yang cantik itu sehingga Rasulullah harus menitipkan Mariyah di rumah Haritsah bin Nu’man yang terletak di sebelah masjid.
Pada tahun ini, Hātib b. Abi Balta'ah kembali dari al-Muqawqis membawa Māriyah dan saudaranya Sīrīn, bagal betinyanya Duldul, dan keledainya Ya'fūr, dan pakaian-pakaian. Dengan dua wanita al-Muqawqis, telah dikirimkan kepadanya seorang kasim, dan surat tersebut ada padanya. Hātib telah mengajaknya masuk Islam sebelum akhirnya tiba bersama mereka, dan begitu pula Māriyah saudaranya. Rasulullah menempatkan mereka untuk sementara dengan Ummu Sulaym binti Milhān. Māriyah sangat cantik. Nabi mengirim saudaranya Sīrīn kepada Hassān bin Tsābit dan dia melahirkan 'Abdul Rahmān bin Hassān.
3.             Pernikahan dengan dngan Nabi Muhammad s.a.w
Banyak sumber Muslim mengatakan bahwa nabi Muhammad kemudian memerdekakan dan menikahi Maria, namun ini tidak jelas apakah ini fakta historis atau apologi historis. Masalah lain, budak tidak secara otomatis merdeka karena masuk Islam, sehingga hal ini tidak begitu jelas mengapa Maria harus dimerdekakan jika dia siap diislamkan.
Nabi Muhammad tinggal dalam rumah bata lumpur dekat dengan masjid Madinah, dan setiap istrinya memiliki ruang tersendiri dalam rumah bata itu, yang dibangun dalam bentuk barisan yang dekat dengan ruangannya. Maria, walau begitu, tetap ditempatkann di rumah di tepi Madinah. Maria juga tidak dikategorikan sebagai istri dalam beberapa sumber paling awal, seperti dalam catatan Ibnu Hisyam dalam Sirah Ibnu Ishaq.[4]Sumber-sumber Muslim sepakat bahwa dia merupakan kehormatan yang sama yang dimenjadi istri Muhammad, dengan anggapan bahwa dia diberi gelar yang sama seperti istri-istri Nabi Muhammad lain – "Ibu orang-orang Mu'min."
Maria al-qibtiyyah  memberikan nabi Muhammad seorang putra yaitu yang bernama  Ibrahim bin Muhammad. Hanya satu istri nabi Muhammad lainnya, Khadijahyang telah meninggal, telah memberikannya anak. Ibrahim meninggal ketika masih dalam masa pertumbuhan. Perhatian nabi Muhammad terhadap Maria diyakini menyebabkan kecemburuan di antara istri-istri lain. Hal itu tidak dapat teratasi hingga turunnya surahke-66 dalam Al-Qur'an dengan subyek Maria. Berikut ini adalah bagian surah tersebut :
Artinya
“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa.
Maka tatkala (Hafshah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafshah).
Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya, "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab, "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.
Sebagian penulis Barat, seperti Gilchrist dan Rodinson, merasa bahwa "kisah sang kekasih" merupakan versi yang yang telah mengalami pengurangan terhadap kisah Maria.
Imam Al-Baladziri berkata, "Sebenarnya, ibunda Mariyah adalah keturunan bangsa Romawi.

Mariyah mewarisi kecantikan ibunya sehingga memiliki kulit yang putih, berparas cantik, berpengetahuan luas, dan berambut ikal."
Istri-istri Nabi yang lain sangat cemburu atas kehadiran orang Mesir yang cantik itu, sehingga Rasulullah harus menitipkan Mariyah di rumah Haritsah bin Nu’man yang terletak di sebelah rnasjid.
Mariya tidak dikategorikan sebagai istri dalam beberapa sumber paling awal, seperti dalam catatan Ibnu Hisyam dalam Sirah Ibnu Ishaq.
ariyah ternyata membuat kedua istri Rasulullah, Hafsah dan Aisyah, berkonspirasi karena cemburu.
Sehingga turunlah firman Allah: "Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang istrinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula." (QS At-Tahrim: 3-4)

4.             Dikaruniai Anak Dari Nabi Muhammad s.a.w
Allah menghendaki Mariyah al-Qibtiyah melahirkan seorang putra Rasulullah setelah Khadijah r.a. Betapa gembiranya Rasulullah mendengar berita kehamilan Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia.
Mariyah mengandung setelah setahun tiba di Madinah. Kehamilannya membuat istri-istri Rasul cemburu karena telah beberapa tahun mereka menikah, namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak pun. Rasulullah menjaga kandungan istrinya dengan sangat hati-hati. Pada bulan Dzulhijjah tahun kedelapan hijrah, Mariyah melahirkan bayinya yang kemudian Rasulullah memberinya nama Ibrahim demi mengharap berkah dari nama bapak para nabi, Ibrahim a.s.. Lalu beliau memerdekakan Mariyah sepenuhnya. Kaum muslimin menyambut kelahiran putra Rasulullah dengan gembira.
Rasulullah mengaqiqahkan Ibrahim dengan menyembelih dua ekor domba yang besar, mencukur rambut bayi dan bersedekah kepada fakir miskin dengan harta senilai perak yang seukuran dengan timbangan rambut Ibrahim yang telah dicukur. Ibrahim kemudian disusui oleh seorang istri tukang pandai besi yang bernama Abu Saif yang tinggal di perbukitan Madinah.
Akan tetapi, di kalangan istri Rasul lainnya api cemburu tengah membakar, suatu perasaan yang Allah ciptakan dominan pada kaum wanita. Rasa cemburu semakin tampak bersamaan dengan terbongkarnya rahasia pertemuan Rasulullah dengan Mariyah di rumah Hafshah sedangkan Hafshah tidak berada di rumahnya. Hal ini menyebabkan Hafshah marah. Atas kemarahan Hafshah itu Rasulullah mengharamkan Mariyah atas diri beliau. Kaitannya dengan hal itu, Allah telah menegur lewat firman-Nya:
“Hai Muhammad, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (QS. At-Tahriim:1)
Aisyah mengungkapkan rasa cemburunya kepada Mariyah, “Aku tidak pernah cemburu kepada wanita kecuali kepada Mariyah karena dia berparas cantik dan Rasulullah sangat tertarik kepadanya. Ketika pertama kali datang, Rasulullah menitipkannya di rumah Haritsah bin Nu’man al-Anshari, lalu dia menjadi tetangga kami. Akan tetapi, beliau sering kali di sana siang dan malam. Aku merasa sedih. Oleh karena itu, Rasulullah memindahkannya ke kamar atas, tetapi beliau tetap mendatangi tempat itu.
Sungguh itu lebih menyakitkan bagi kami.” Di dalam riwayat lain dikatakan bahwa Aisyah berkata, “Allah memberinya anak, sementara kami tidak dikaruni anak seorang pun.”
Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa Aisyah berkata, “Allah memberinya anak, sementara kami tidak dikaruni anak seorang pun.”
Beberapa orang dari kalangan golongan munafik menuduh Mariyah telah melahirkan anak hasil perbuatan serong dengan Maburi, budak yang menemaninya dari Mesir dan kemudian menjadi pelayan bagi Mariyah. Akan tetapi, Allah membukakan kebenaran untuk diri Mariyah setelah Ali ra. menemui Maburi dengan pedang terhunus. Maburi menuturkan bahwa dirinya adalah laki-laki yang telah dikebiri oleh raja.
Pada usianya yang kesembilan belas bulan, Ibrahim jatuh sakit sehingga meresahkan kedua orang tuanya. Mariyah bersama Sirin senantiasa menunggui Ibrahim. Suatu malam, ketika sakit Ibrahim bertambah parah, dengan perasaan sedih Nabi bersama Abdurrahman bin Auf pergi ke rumah Mariyah. Ketika Ibrahim dalam keadaan sekarat, Rasulullah bersabda, “Kami tidak dapat menolongmu dari kehendak Allah, wahai Ibrahim.”
Tanpa beliau sadari, air mata telah bercucuran. Ketika Ibrahim meninggal dunia, beliau kembali bersabda, “Wahai Ibrahim, seandainya ini bukan penintah yang haq, janji yang benar, dan masa akhir kita yang menyusuli masa awal kita, niscaya kami akan merasa sedih atas kematianmu lebih dari ini. Kami semua merasa sedih, wahai Ibrahim… Mata kami menangis, hati kami bersedih, dan kami tidak akan mengucapkan sesuatu yang menyebabkan murka Allah.”
Kematian Ibrahim bertepatan dengan gerhana matahari. Orang-orang lalu menghubungkan kematiannya dengan gerhana, namun Rasulullah meluruskan. "Gerhana bulan dan matahari tidak terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang," sabda beliau.


Demikianlah keadaan Nabi ketika menghadapi kematian putranya. Walaupun tengah berada dalam kesedihan, beliau tetap berada dalam jalur yang wajar sehingga tetap menjadi contoh bagi seluruh manusia ketika menghadapi cobaan besar. Rasulullah mengurus sendiri jenazah anaknya kemudian beliau menguburkannya di Baqi’.
5.             Kebaikan Maria Al-Qibthiyah r.a. dan Cinta Rasulullah Saw. kepadanya
Abdullah ibn Abdul Rahman ibn Abi Sha‘sha‘ah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw sangat terpukau dengan Maria Al~Qibthiyah. Dia adalah seorang perempuan yang berkulit putih, berambut keriting, dan berparas cantik. Pertama kali, Maria dan saudarinya tinggal di rumah Ummu Sulaim bind Malhan. Ketika mereka berada di rumah tersebut, Rasulullah Saw. mengajak keduanya untuk masuk Islam. Lalu, keduanya menerirna ajakan itu, dan memeluk Islam.
Nabi bermalam bersama Maria dengan status “milk al-yamin” (hamba sahaya). Lalu, beliau mengubah status Maria menjadi istrinya di kalangan keluarganya. Maria adalah seorang perempuan yang memiliki pemahaman agama yang bagus. Rasulullah Saw. menghadiahkan saudarinya, Sirin, kepada Hassan ibn Tsabit, sang penyair. Dari Sirin, lahirlah seorang anak bernama Abdul Rahman.
Sedangkan Maria sendiri melahirkan seorang anak bernama Ibrahim. Pada hari yang ketujuh dari tanggal kelahiran anaknya, Rasulullah Saw menunaikan aqiqahnya dengan menyembelih dua ekor domba yang besar, mencukur rambut bayi, dan bersedekah kepada orang miskin dengan harta senilai perak yang seukuran dengan timbangan rambut Ibrahim yang telah dicukur. Selain itu, beliau menyuruh agar rambutnya dikubur (Inilah yang menjadi contoh sunnah aqikah). Lalu, beliau menamai bayi tersebut dengan Ibrahim.
Ketika Sahna, seorang pembantu Nabi Saw, mengetahui kelahiran putra Nabi, dia langsung memberitahukan hal tersebut kepada suaminya, Abu Rafi‘. Setelah diberi tahu, Abu Rafi‘ datang menemui Nabi Saw untuk turut menyampaikan rasa gembira dan menghadiahkan seorang hamba sahaya. Menyaksikan hal tersebut, istri-istri Nabi merasa cemburu. Dan kecemburuan itu semakin memuncak saat Nabi dikaruniai anak laki-laki dari Maria.
Setelah itu, beliau segera menemui Maria Al-Qibthiyah, sang istri tercinta, untuk mengucapkan selamat kepadanya. Kelahiran putranya itu telah membebaskan dirinya dari status budak.  Beliau pun memangku sang bayi, menggendongnya ke hadapan Maria, sebagai kegembiraan dan kasih sayang.

6.             Kecemburuan Rasulullah Saw. terhadap Maria Al-Qibthiyah r.a.
Abdullah ibn ‘Amr menceritakan bahwa Maria Al-Qibthiyah memiliki saudara laki-laki yang menyertainya datang dari Mesir. Laki-laki tersebut memeluk ajaran Islam dan dikenal sebagai seorang Muslim yang baik. Hanya saja, dia masih sering mengunjungi Maria ke kamarnya. Hingga suatu ketika, Rasulullah Saw masuk ke rumah Maria—saat itu dia sedang mengandung Ibrahim, lalu beliau mendapati laki-laki tersebut sedang berada di sana. Sontak saja, sebagai seorang Iaki-laki yang normal, kecemburuan Nabi Saw muncul seketika. Sehingga, beliau keluar rumah dengan roman muka yang memerah.
Melihat hal tersebut, Umar bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa roman wajahmu berubah?” Lalu Nabi Saw menjelaskan perihal saudara dekat Maria. Setelah mendengar jawaban Rasulullah Saw, Umar langsung menghunuskan pedangnya, dan bergegas menuju rumah Maria. Ketika didapati seorang laki-laki sedang berada di sana, Umar menarik pedangnya untuk mengancam laki-laki tersebut.
Namun, belum sampai hunusannya tertancap, laki-laki tersebut malah menyerahkan dirinya. Umar pun merasa iba, dan kembali menemui Rasulullah Saw untuk mengabarkan hal yang telah terjadi. Beliau bersabda kepadanya, “Sesungguhnya Malaikat Jibril telah datang dan mewahyukan kepadaku bahwa Maria dan saudaranya telah dibersihkan oleh Allah dari prasangka burukku.
Malaikat Jibril juga menegaskan bahwa Maria sedang mengandung seorang anak laki-laki yang mirip denganku, dan aku disuruh untuk menamainya Ibrahim. Sehingga, aku dipanggil dengan Abu Ibrahim. Seandainya bukan karena aku enggan mengganti panggilan yang sudah aku dapatkan sebelumnya, pastilah aku akan menerima panggilan yang Jibril berikan untukku (Abu Ibrahim).”
Ibn Hajar berkata, “Ibn Sa‘ad menyebutkan sebuah riwayat dari Abdullah ibn Abdul Rahman ibn Abi Sha‘sha‘ah, dia berkata, “Pada tahun ke-7 H, Raja Muqauqis—salah seorang penguasa Kerajaan Alexandria di Mesir—mengirimkan hadiah kepada Rasulullah Saw Yaitu, Maria dan saudarinya yang bernama Sirin, seribu kantong emas, dua puluh baju yang lembut, kuda Daldal, dan himar ‘Afir (atau Ya‘fur).
Raja juga menghadiahkan salah seorang saudara dekat Maria yang sudah tidak memiliki hasrat kepada perempuan (khushiy). Orang tersebut sudah berusia lanjut dan dikenal dengan nama Ma’bur.  Semua badiah tersebut dia titipkan kepada Hathib ibn Abi Balta‘ah. Di sepanjang perjalanan, Hathib mengajak Maria, Sirin, dan Ma’bur untuk memeluk Islam. Akhirya, Ma’bur, Maria, dan Sirin masuk Islam.
‘Amrah meriwayatkan bahwa Nisyah r.a. berkata, “Belum pemah aku terkagum-kagum dengan seorang perempuan kecuali Maria. Walaupun pada mulanya dia hanyalah seorang hamba sahaya perempuan, dia berparas cantik dan berambut ikal. Rasulullah Saw pun terpukau dengan kecantikannya. Sehingga Maria ditempatkan di rumah milik Haristah ibn Al-Nu‘man, karena dia memang masih menjadi hamba sahaya kami.
Selama siang dan malam, Nabi selalu menemani Maria. Hal tersebut membuat aku merasa khawatir dan agak mengeluh. Akhimya, beliau mengangkat status Maria menjadi lebih baik Dengan hal itu, kami merasa lebih berat lagi (menghadapinya).
Mengomentari Maria, Imam Al-Baladziri berkata, “Sebenarnya, ibunda dari Maria adalah keturunan bangsa Romawi. Agaknya, Maria mewarisi kecantikan dari ibunya. Sehingga Maria memiliki kulit yang putih, berparas cantik, dan berambut ikal.”
Sementara itu, Al-Bazzar meriwayatkan dengan sanad yang baik (hasan), dari Abdullah ibn Burdah, dari ayahnya, dia berkata, “Pembesar suku Qibthi telah menghadiahkan dua orang hamba sahaya perempuan, beserta seekor kuda, kepada Rasulullah Saw Adapun kuda tersebut sering beliau tunggangi saat berada di Madinah. Sementara seorang hamba sahaya perempuan (Maria) beliau ambil untuk diperistri.”
Dalam hal ini, Imam A1-Waqidi meriwayatkan dari Musa ibn Muhammad ibn Ibrahim, dari ayahnya, dia berkata, “Orang yang rela memberi nafkah kepada Maria adalah Abu Bakar, hingga beliau wafat. Lalu, dilanjutkan oleh Umar, hingga Maria wafat pada masa kekhalifahan beliau.”
Minuman (Masyrabah) Ummu Ibrahim
Dalam catatan sejarah disebutkan bahwa pada tahun ke-4 H, Rasulullah Saw memerangi kaum Yahudi dari kalangan Bani Nadhir, dan berhasil menaklukkan benteng, dan merampas harta benda yang mereka miliki. Semua harta benda tersebut diberilkan untuk Rasulullah. Lalu beliau menanami tanah mereka yang luas dengan pohon kurma. Dari hasil lahan tersebut, Rasulullah Saw. dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga dan istri-istrinya untuk jangka waktu satu tahun ke depan. Adapun sisanya beliau pergunakan untuk membeli binatang ternak dan memasok senjata. Sementara itu, sebagian lagi beliau serahkan kepada Abu Bakar dan Abdurrahman ibn Auf untuk dibagikan kepada kaum Muhajirin. Namun, orang-orang Anshar tidak diberikan hasil rampasan itu sedikit pun, kecuali Sahl ibn Hanif dan Abu Dujanah Sammak ibn Khursyah A1-Anshari A1-Sa‘idi.
Imam Al-Waqidi berkata, Mukhiriq, seorang ulama Yahudi dari Bani Nadhir yang beriman kepada Rasulullah Saw, mewasiatkan harta bendanya untuk Rasulullah Saw. Akan tetapi, beliau menjadikan status harta tersebut sebagai sedekah. Isi dari wasiat adalah al-maitsib, al-shafyiyah, al-dalal, husna, burqah, al-awaf dan minuman Ummu Ibrahim ibn Muhammad Saw. Rasulullah Saw mengusir Bani Nadhir, sedangkan unta mer-ka hanya membawa baju besi dan beberapa peralatan yang dibutuhkan.
7.             Maria Al-Qibthiyah r.a. Adalah Wanita yang Sholehah
Dalam kitab AI-Fahrasat I: 498 termaktub, “Terdapat nama-nama kitab yang ditulis oleh sejumlah ahli hikmah yang kebenarannya telah kami teliti. Bahkan, dikuatkan juga oleh penelitian orang-orang yang tepercaya (tsiqat). Hasil penelitian tersebut ditulis di dalam kitab-kitab mereka. Jika kita perhatikan, di antara kandungan sejumlah kitab tersebut, terdapat pembahasan yang bertajuk, Kitab Mariyah Al-Qibthiyah Ma’a Al-Hukama hina Ijtama’u Ilahia. Artinya, Maria Al-Qibthiyah, ketika para ahli hikmah berkumpul (dan berbagi ilmu) dengannya.”
Diriwayatkan bahwa Maria A1-Qibthiyah merupakan wanita yang merniliki pengetahuan luas. Dia bukanlah seorang wanita hamba sahaya biasa. Dia adalah wanita hamba sahaya terpilih yang dihadiahkan oleh Raja Muqauqis kepada Rasulullah Saw.
Setelah Rasulullah SAW wafat, Mariyah hidup menyendiri dan menujukan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah.
8.             Wafat nya Maria Al-Qibtiyyah
 Maria Al-Qibtiyyah wafat lima tahun setelah wafatnya Rasulullah, yaitu pada tahun ke-46 hijrah, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khathab. Khalifah Umar sendiri yang menyalati jenazah Ummul Mukminin Mariyah, dan kemudian dimakamkan di Baqi’.


sbr : http://tarbiyahstaidarussalam.blogspot.co.id/2014/06/makalah-sejarah-peradaban-islam.html

pengaduan kepada ALLAH + lirik