leaf and snow

27/08/2023

KHILAFAH MEMANG HARGA MATI, Masalah Buat Loe?

 KHILAFAH MEMANG HARGA MATI, Masalah Buat Loe?


Saya pernah membaca sebuah tulisan yang kurang lebih bunyinya, "Saya membela namamu di saat semua orang mengatakan kamu bukan yang terbaik untukku."
Dari situ saya berfikir. Mereka yang jatuh cinta saja dengan percaya dirinya berkata seperti itu. Terus bagaimana dengan kecintaan kita kepada Khilafah. Sebuah sistem yang dibawa oleh Rasulullah dan hukum-hukumnya dari Allah SWT.
Bagaimana mungkin kita tidak mencintai dan memperjuangkannya? Sementara Khilafah satu-satunya sistem yang diridhoi oleh Allah Sang pemberi hidup.
Kenapa mesti heran atas dakwah umat Muslim yang terus getol menginginkan penerapan sistem Khilafah di tengah-tengah kehidupan? Kenapa tidak heran kepada mereka yang beragama Islam tapi cinta mati tehadap hukum buatan orang kafir yang jelas-jelas tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah dan tidak pernah diridhoi oleh Allah?
Kita ambil contoh dari kalimat pertama, orang saja mati-matian membela nama yang ia cintai walaupun sekelilingnya mengatakan orang itu tidak baik untuknya. Padahal itu belum halal. Tapi sebegitu keukeuhnya mempertahankan pendiriannya.
Mereka saja getol memperjuangkan yang haram. Masa kita kalah memperjuangkan yang wajib dan halal? Para penguasa dan pejabat tinggi pun getol memperjuangkan sistem batil. Masa kita kalah memperjuangkan yang haq?
Kita punya konsep, kita punya keyakinan kuat dan pendirian yang kokoh terhadap Khilafah, lalu apa masalahnya buat mereka? Biarkan saja tidak setuju. Kita harus terus membela dan memperjuangkan Khilafah walaupun dunia mengatakan Khilafah tidak baik diterapkan di bumi ini. Itu hanya perkataan manusia bukan perkataan Allah dan Rasulullah.
Memangnya siapa yang harus kita percayai selain Allah dan Rasulullah? Apa Plato, Aristoteles atau para pembenci Syariat Islam saat ini? Tentu saja kita harus keukeuh dengan pendirian kita. Bukan hanya NKRI saja yang harga mati tapi syariat Islam pun lebih harga mati. NKRI akan menjadi harga mati yang hakiki apabila di bawah naungan Daulah Khilafah.

10/06/2023

Hizib basmalah

 Berikut saya tampilkan sebagai khasanah cakrawala pikir dalam keilmuan untuk saudara sekalian, mungkin saudaraku sudah pasti tlah mempelajarinya, namun apa salahnya saya mengungkap dan mengupas seseuatu yang sudah seharusnya diketahui oleh kita semua.

Do’a Bismillah dalam kitab-kitab klasik (ada di Khazanatul asror, syamsul ma’arif, Manba, syamsul al anwar, kitab khidir dsb) mempunyai banyak versi, namun perlu diluruskan ini bukanlah tingkatan/level namun kesemuanya adalah cara/metode yang diperlukan dalam menggali kedahsyatan dan mukzizat dari Bismillah yang menjadi kunci Langit dan Bumi Isi dari Alfatihah dan Alqur’an serta Kitab-kitab Allah Utamanya . Namun untuk menjelaskan khasiat, isi/kandungan, tidaklah cukup 3 tahun, bahkan untuk membuka segel rahasia dari Bismillahpun sangat banyak dan tidak dapat diungkapkan disini, serta pengusaannya secara baik perlu waktu yang tidak sedikit, begitupula Ijazah sangat khusus untuk mencapai pembukaan segelnya karena perlu ada tuntunan seorang mursyd/guru yang handal dan wara serta zuhud kepada Allah. Tidak asal-asalan ijazah, Seperti Jibril memberi dan mengijazahkannya kepada Sulaiman AS, Isa AS, Rosulullah SAW, tidak hanya jabat tangan/diberi minum, jarak jauh/hanya baca saja dari buku-buku/media lain namun ada adab dan tatacaranya sesuai sanad dan ketentuannya (waktu, jumlah nisab orang tersebut, dsb) sehingga kekuatannya sangatlah luarbiasa dan pemahaman dan pengkajiaannyapun meresap ke setiap pembuluh darah.
.
Hirz Bismillah merupakan pegangan dan dasar dan kunci ilmu langit dan bumi serta ilmu tertinggi dalam hikmah (ilmu Saefi) dari Para Nabi & Rosulullah SAW. Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Abu bakar Shidiq, Para Auliya (Syaikh Abdul Qodir Jaelani, Syaikh Abu Hasan Asy-Syadzili dan Syaikh Abu Yajid Al Busthomi), Para Kyai Hot (terkenal akan kehebatan kezuhudannya kepada AllahSWT). Contohnya di Indonesia yang sudah mencapai puncak KH Basyarah (Sukabumi) dan Aang Enuh (Cianjur), mereka terkenal dan pakar di bidang ilmu Hikmah dan terkenal akan kezuhudannya serta salah satu pejuang bangsa sehingga terkenal di kalangan para pakar ilmu Hikmah. (Silahkan anda dapat Dapat datang ke pesantren beliau/bertemu untuk konsultasi, belajar/mengadu ilmu dengan para ahli waris dari keluarga maupun murid-muridnya yang sudah tersebar luas guna Chek Kebenarannya, namun bila menantang sebelumnya berhati-hati, karena artinya anda akan melawan banyak pesantren dan para pendekar hasil didikan beliau dari tingkat pemula sampai ilmunya sudah mencapai puncak yang bermukim di kota,desa/pegunungan di sa-antero Indonesia bahkan luar negeri, karena keduanya baik KH Basyarah Aang enunh Masih satu keluarga dan merupakan sahabat ayah dari Aang enuh yang merupakan Salah satu Guru dari Ayah Abah Anom selaku pimpinan Tariqoh Suryalaya)

FADHILAH:
• Kewibawaan, mahabbah/pellet/menundukan makhluk
• Membuat alam berubah dari terang menjadi gelap dan sebaliknya
• Kebutuhan yang mendesak
• Mendatangkan ikan,
• Kunci Jalan secepat Angin/pindah dalam sekejap mata/Saefi Bayu (Angin), berjalan/terbang di udara/angin/awan. Seperti Harut bil Marut Sulaiman AS, Ali bin Abi Thalib waktu perang bersama Rosul, menerbangkan pasukannya dengan mendudukanya dipintu yang sangat besar, Sufi wanita :Rabbiah yang menundukan kesombongan nafsu Syekh Hasan Basri dan Junaidi al Baghdad sehingga sadar akan kebesaran Allah, serta Nabi Khidir saat musim Haji, Aang Enuh (Cianjur), KH.Basyarah (Sukabumi)
• Kunci Saefi Banyu/Bahri/Air yaitu Berjalan di atas air dan bernafas di dalam air. Seperti Syekh Abul Hasan Asy Syadzili, Aang Enuh (Cianjur), KH.Basyarah (Sukabumi)
• Memasuki Alam dimensi Jin, Iblis dan Malaikat seperti Khidir AS, Rosulullah SAW, Ali bin Abi Thalib, Abu Yazi Al Bushtomi.
• Membangunkan orang mati, seperti Nabi Isa AS membangkitkan burung yang mati dan Syaikh Abdul Qodir Jaelani sewaktu membangunkan Ayam yang telah dimakannya dan sudah menjadi tulang dan membangunkan seluruh mayat orang yang telah mati ratusan tahun di perkuburan di depan para pemilik ilmu kadigjyaan, kebatinan ahli injil dsb. Aang Enuh (Cianjur) KH.Basyarah (Sukabumi) (Note:Harus Suci dan ibadahnya puluhan tahun)
• Menghancurkan Batu Karang sebesar rumah dan Angin Puyuh dengan kibasan tangan seperti KH.Basyarah & Hasyim Syadidi (putranya) (Sukabumi)
• Memperkecil Badan dan Mandi di dalam Botol Coca cola Menciptakan orang/pasukan dari pasir (dibuktikan oleh 3Kyai Hot, salahsatunya:KH Basyarah dan Aang Nuh)
• Menghancurkan Jin dan orang yang mempunyai ilmu Jin dan khodam Jin
• Menundukan orang dzalim,songong, suka menantang dan merasa kaya/ ilmunya setinggi langit
• Menghancurkan orang sombong yang memiliki ilmu kadigjayaan dan merasa sakti
• Memindahkan awan agar hujan berhenti
• Menggetarkan hati musuh dan Bentakan halilintar
• Keselamatan dalam peperangan alam nyata/ghaib
• Menyuburkan tanaman
• Agar Dapat Mengandung bahkan jahatnya dapat memandulkan (Bagaimana Niat&smuanya dihisab Allah kelak)
• Mempermudah dihadapan Malaikat Izroil dan Malaikat Munkar Nakir
• Menghindari Bala
• Menghilangkan keedihan dan kesulitan hidup
• Memberi perintah/memanggil orang dari jauh
• Memudahkan mencari rezeki dan Melariskan dagangan

16/06/2021

Prasangka sebagian orang

 sebagian orang berprasangka, bahwa pencapaian hari ini, kenikmatan dan kenyamanan yang dinikmatinya hari ini, adalah hal hal yang seharusnya ia dapatkan. Kekayaan, kekuasaan, kepopuleran, pengaruh dan pujian dari teman Disangkanya menjadi hal terbaik yang ia miliki, banggakan dan berusaha mati matian untuk dipertahankan.


Sebagian yang lain mulai menyadari, apa tujuan hidupnya, untuk apa ia diciptakan dan apakah segala yang dimilikinya akan benar benar bermanfaat bagi hidupnya, bahkan setelah matinya...


Nikmatnya hidup pasti berakhir. Segala kepemilikan dan kebanggaan akan terlepas..rela atau tidak.... Apakah semua itu akan berakhir tanpa pertanggungjawaban?

24/05/2021

Asal usul uang kertas yg sebaiknya kembali diganti dengan emas

Ini hanya kisah fiksi :)


Saya membeli tiga ekor kuda milik Anda. Harganya 100 gram emas. Saat ini saya tak punya emas. Tapi Anda setuju saya mengutang dengan cara menuliskan kuitansi tanda utang sebesar 100 gram emas. 


Asyiiiik! Saya naik kuda hanya dengan selembar kuitansi.


Anda menyimpan kuitansi itu. Satu tahun lagi, Anda bisa datang pada saya dan menukarnya dengan 100 gram emas, agar utang saya lunas.


Tapi satu tahun terlalu lama. Seminggu setelah memegang kuitansi itu, Anda perlu membeli sebidang kebun milik rekan Anda. Harganya 120 gram emas. Tapi Anda tak punya emas. Lalu Anda menawarkan padanya kuitansi utang yang saya tandatangani, seraya mengatakan bahwa kuitansi itu bisa dicairkan jadi 100 gram emas pada saya setahun lagi. Ia setuju, tapi bagaimana dengan 20 gram emas kekurangannya?


Disepakatilah bahwa Anda menulis satu kuitansi utang tambahan senilai 20 gram emas. Ajaib, kuitansi-kuitansi itu ternyata berpindah tangan lagi dan beredar dari satu orang ke orang lain sebelum tanggal jatuh tempo pencairannya tiba. Bahkan kuitansi-kuitansi itu mulai masuk ke pasar, dan mereka menerimanya menjadi alat tukar.


Anda dan saya dibikin terpesona dengan fenomena ini. Lalu suatu hari Anda datang pada saya, dan berkata, "Hei, tau nggak, kuitansi utang kita laku lho jadi alat menukar barang. Orang-orang memakainya untuk membayar sesuatu, dan berpindah dari tangan ke tangan".


"Iya, kita bahagia karena mereka percaya pada kita. Itu artinya kita orang yang jujur dan punya integritas," kataku pada Anda, tapi Anda menatapku dengan pandangan aneh. 


"Kamu tidak menangkap maksudku," kata Anda.


"Maksud apa?" kataku bengong.


"Ah, kamu pauk!" 


Lalu Anda menceritakan sebuah rencana yang sangat cerdas, yang barangkali hanya bisikan iblislah yang membawanya pada Anda. 


Anda mengajak saya untuk membuat kuitansi-kuitansi baru dengan angka utang yang lebih banyak lagi, dan dengan jatuh tempo yang lebih panjang. Lalu kita membeli barang-barang dengan kuitansi itu. Orang-orang akan menerimanya karena percaya pada kejujuran kita. Bahkan kita mulai membeli emas dengan kuitansi-kuitansi itu. Sehingga ketika setahun berlalu, dan seseorang membawa kuitansi pertama kita yang jatuh tempo, kita bisa membayarnya dengan emas yang kita bayar dengan kuitansi-kuitansi baru yang kita tulis tadi. Kemampuan kita membayar utang tersebut semakin meningkatkan kepercayaan orang pada kuitansi yang kita keluarkan berikutnya.


Suatu waktu, datanglah orang yang memerlukan pertolongan pada kita. Dia ingin menjalankan usaha tapi kurang modal. Anda lagi-lagi menunjukkan kecerdikan seorang iblis. Anda dan saya mau menolongnya dengan gembira. Kita menuliskan kuitansi baru dan menyerahkan padanya. 


"Bawalah kuitansi ini dan manfaatkan sebagai belanja modal. Nilainya 100 gram emas sebagaimana yang tertulis. Orang-orang akan menerimanya," kata Anda padanya. Tapi Anda kemudian menambahkan. "Kamu boleh mengembalikan emas kepada kami dua bulan depan, dan sebagai imbalannya, lebihkanlah menjadi 110 gram."


Karena memang memerlukan modal itu, ia menyetujuinya. Berkat kecerdasan Anda itu, kini kita punya penghasilan baru, yaitu menyewakan kuitansi yang kita tuliskan sendiri. Bisnis kuitansi ini membuat kita sangat kaya tanpa perlu bekerja. Emas-emas mengalir pada kita, berbunga pula.


Pada awalnya, kuitansi-kuitansi itu masih kembali pada kita sesuai tanggal jatuh tempo. Kita membayarnya dengan emas yang kita beli dengan kuitansi-kuitansi baru yang kita keluarkan dan makin banyak beredar di pasar.


Seiring waktu, orang-orang makin terbiasa melakukan pertukaran dengan kuitansi buatan kita. Lalu kita pun mencetak kertas kuitansi yang lebih bagus, indah, dan ada gambar-gambarnya. Orang-orang makin senang padanya. Sebagian di antara mereka malah tidak lagi memgembalikannya pada kita. Kalau masih tetap bisa dipertukarkan, ngapain repot-repot dikembalikan?


Lama kelamaan, makin sedikit orang yang datang pada kita untuk menukarkan kuitansinya pada emas, walaupun tanggal jatuh temponya telah tiba. Akhirnya kita sepakat untuk tidak lagi mencantumkan tanggal jatuh tempo pada kuitansi. Sehingga mereka bisa menggunakannya selama-lamanya.


Anda memang memiliki kecerdasan iblis. Kini kita makin bebas mengeluarkan kuitansi berbunga yang akan dikembalikan dengan emas yang lebih banyak. Bahkan kini Anda juga berbaik hati menerima pengembalian utang mereka dengan membayar pakai kuitansi bikinan kita sendiri, tapi tetap dengan tambahan bunga. Diam-diam, kita berdua melakukan operasi pembelian emas secara terus menerus dengan kuitansi ciptaan kita. Emas itu ditimbun di gudang kita, dan tidak boleh dikeluarkan lagi.


Emas makin langka karena disedot oleh kuitansi kita. Karena itu orang-orang makin jarang bertransaksi dengan emas. Lebih praktis pakai kuitansi kita, karena angkanya jelas dan akurat, tak perlu ditimbang atau diperiksa kadarnya.


Akhirnya mereka tak mau lagi mengembalikan kuitansi-kuitansi itu. Mereka menyimpannya sebagai harta, alat tukar, modal, dan berbagai keperluan lainnya. Kita semakin sibuk membuat kuitansi-kuitansi baru, dan Anda sudah membeli mesin cetak agar bisa memproduksi banyak kuitansi sekaligus, dan disebarkan kepada para pengutang, atau ditukar ke emas masyarakat.


Sekali lagi, saya sangat kagum pada Anda. Bagaimana mungkin kuitansi tanda utang kita kepada orang, kini berbalik menjadi utang orang kepada kita. Gila! Mana ada bisnis yang lebih dahsyat dari ini sejak peradaban manusia ada?


Tapi itu belum seberapa. 


Pada suatu pagi, datanglah seseorang ke kantor kita yang makin mewah. Ia tampaknya bukan orang sembarangan, namun wajahnya sedang gundah gulana.


"Saya Presiden Republik Jelebau," katanya memperkenalkan diri. Kita berdua terkejut.


Siapa yang tak kenal padanya. Pemimpin sebuah negara besar. Ditakuti lawan, disegani kawan. Tapi menjadi presiden negara besar tentu banyak biayanya. Peperangan harus dimenangkan. Para jenderal dan pejabat harus dibayar mahal biar setia. Para petani yang ditarik menjadi prajurit perlu dibekali dengan makanan. Sebab patriotisme saja tidak cukup. Singkat cerita, dia bilang:


"Saya sedang kesulitan uang! Kas negara kami kosong. Padahal perang masih berlanjut".


"Apa yang dapat kami bantu, Yang Mulia?" kata Anda padanya, dan saya mulai melihat ada kilatan di mata Anda. Saya kenal betul, sesuatu yang besar sedang melintas di pikiran Anda. Kali ini, sesuatu yang benar-benar amat besar.


"Begini, maukah kamu meminjami negara kami sejumlah uang, dan kami akan menggantinya nanti dengan menarik pajak dari rakyat kami setelah peperangan ini dimenangkan. Setelah masa damai nanti, rakyat kami akan kembali bekerja," katanya.


Meminjam uang? Apakah yang dia maksud dengan uang itu adalah kuitansi utang kami? Kuitansi kamikah atau emas-emas di brankas gudang bawah tanah kami?


Anda mengatakan pada Tuan Presiden itu bahwa kami dapat membantunya. Dengan syarat, utang itu akan dikenakan bunga. Sang Presiden setuju.


"Tapi Yang Mulia, kami tidak akan meminjamkan Anda emas. Lihatlah sendiri Yang Mulia, masyarakat dimana-mana tidak lagi meminta dibayar dengan emas. Mereka menggunakan uang kuitansi buatan kami sebagai alat tukar. Uang zaman now udah kayak gitu, Yang Mulia," Anda mulai memprovokasinya.


"Saya mengerti, tapi...."


"Tak perlu risau, Yang Mulia," potong Anda, "Negara Anda tetap akan berdaulat. Untuk kepentingan di dalam negeri, kalian bisa mengeluarkan uang kuitansi yang khusus, bergambar logo negara Yang Mulia sendiri, dan kalau perlu cetak pulalah gambar pahlawan-pahlawan negara yang gugur di medan pertempuran pada kuitansi itu agar rakyat Yang Mulia dapat menerimanya dengan mudah. Uang itu dapat dicetak sebanyak utang yang kami berikan kepada negara Yang Mulia agar nilainya setara. Jadi, kalau nanti Yang Mulia ingin belanja senjata atau berbagai keperluan pembangunan negara, silakan menggunakan uang kuitansi kami. Kalau membayar pegawai negeri dan para pekerja pembangunan, silakan pakai uang kuitansi kalian sendiri. Perusahaan kami akan menerima pembayaran dengan kuitansi yang kalian pinjam dari kami. Dengan  senang hati, Yang Mulia. Kami sudah punya pabrik senjata dan perusahaan alat-alat berat, teknologi canggih dan sebagainya. Kelak bila tiba saatnya membayar utang, Yang Mulia boleh mencicilnya dengan membeli kuitansi kami dengan uang cetakan negara Yang Mulia. Bila jumlah uang negara Yang Mulia terjaga jumlahnya, kursnya akan sama, tergantung pasar. Uang negara Yang Mulia akan membeli uang bikinan kami, demikianlah utang itu akan dibayar," papar Anda dengan fasih.


Presiden itu pulang ke negaranya dengan membawa berkardus-kardus kuitansi bikinan kami. Ia menggunakannya untuk perang yang makin panas. Suatu waktu, musuh mereka juga datang ke kantor kami, dan menyampaikan permohonan yang sama. Kami memberikan mereka juga utang yang cukup. Keduanya berperang terus dengan menggunakan uang yang sama, yaitu kuitansi-kuitansi yang kami cetak. Ternyata, utang mereka makin banyak saja dan tak mungkin akan dilunasi.


Bayangkanlah, sepanjang tahun, mereka mencetak uangnya sendiri di bank sentral, namanya Bank Negara Jelebau. Ketika harus bayar utang pada kami, mereka harus membeli kuitansi bikinan kami di pasar uang internasional. Karena beberapa pihak juga memerlukan kuitansi kami untuk bayar utang yang jatuh tempo, nilai kurs uang kuitansi kami menjadi melejit. Ada sebuah situasi yang sengaja kami ciptakan. Ketika masa jatuh tempo pembayaran utang  akan tiba, kami mulai menipiskan stok kuitansi-kuitansi kami di pasar. Sehingga ketika mereka mencarinya, nilai kuitansi-kuitansi itu menguat sesuai hukum pasar. Sedangkan nilai uang mereka melemah. Makin banyak mereka mencetak uang, makin hancur nilai uang mereka. Sementara keperluan operasional negara mereka bukannya makin sedikit, malah makin besar. Peperangan makin berkobar dan makin banyak dimana-mana. Para pemberontak punya uang yang cukup untuk membeli peralatan tempur karena meminjam uang kami. Kepada mereka, kami memberikan kelonggaran pembayaran, yang penting mereka siap memberontak saja. Dengan demikian, pemerintah yang mereka perangi akan terus kewalahan dan terpaksa berutang lagi pada kami saban tahun.


Ketika pikiran Anda terus bekerja, maka bukan mereka lagi yang melaksanakan peperangan ini. Anda malah sudah menawarkan utang dan bantuan pada beberapa kelompok untuk melakukan pemberontakan dan mendirikan negara-negara baru. Anda mendisain perang dunia, dan bermaksud menghancurkan kedudukan penguasa-penguasa lama untuk diserahkan pada penguasa baru yang dapat Anda kendalikan. Tentu syaratnya adalah, penguasa itu harus bodoh dan berasal dari kalangan yang rakus. Mereka akan selalu kelaparan dan memikirkan perutnya sendiri, sehingga dapat dikendalikan dengan uang dan makanan. 


Untuk mewujudkannya, diperlukan kecerdikan. Dan kecerdikan Anda berikutnya adalah membalikkan meja di hadapan orang banyak, tapi mereka tidak sadar mejanya terbalik. Kelas demokrat yang berasal dari lapisan rakyat paling bawah dinaikkan ke atas, membentuk dewan, dan membuat undang-undang menurut selera mereka sendiri. Benar saja, hampir seluruh undang-undang dan rutinitas mereka hanya berputar di soal-soal anggaran saja. Karena tak punya kemampuan mengatur orang banyak (wong dirinya sendiri tak bisa diaturnya), maka yang dapat dia lakukan untuk mempertahankan kekuasaan adalah dengan mengutang pada kami dan memajaki rakyatnya untuk membayar cicilan utang dan memenuhi kebutuhan syahwat mereka.


Kami sangat gembira bekerja dengan manusia-manusia baru ini. Mereka tidak perlu kekuasaan, yang mereka perlukan hanya uang. Lagipula kami sudah menyunat kekuasaan mereka dengan mambatasinya lima tahun. Wewenangnya juga kami iris dengan teori pemisahan kekuasaan. Sehingga, dengan teori para ahli yang kami sponsori ini, mereka terlihat seolah-olah berkuasa, tapi sebenarnya mereka tak berdaya apa-apa. Kami buat sebuah bentuk kekuasaan yang berputar-putar seperti gasing, ruwet, dan tak pernah ada penyelesaiannya kecuali dengan sebuah keributan, pesta lima tahunan, yang selalu memproduksi situasi yang sama. Rakyat mereka kami masukkan dalam satu matrix yang lengkap dan nyaris tanpa jalan keluar. Karena di dalamnya mereka berjuang untuk sesuatu yang telah kami tentukan. Kami menciptakan para pejuang negara, lengkap dengan lawan politiknya. Sehingga kedua pihak selalu mengira bahwa mereka sama-sama melakukan hal yang mulia, padahal situasi itu adalah kekal selama mereka hidup dalam sumur yang sama. Namanya sumur demokrasi.


Bila sulit memahami ini, maka kiasannya adalah sebagai berikut. Umpamakanlah mereka punya seekor gajah yang besar dan kuat. Lalu kami meminta mereka memisahkan bagian-bagiannya secara adil. Seseorang mengambil kuping gajah, yang lain belalainya, ada yang mengambil kakinya, perutnya, ekornya, gadingnya, dan sebagainya. Dengan demikian, kini mereka merasa mendapat keadilan dan kesetaraan, tapi mereka tidak sadar bahwa mereka telah kehilangan kekuatan gajah itu. Mereka pulang ke rumah masing-masing dengan bagian tubuh gajah yang cukup buat mereka, dan mereka selalu membayangkan atau bermimpi bahwa mereka masih memiliki seekor gajah yang gagah dan kuat.


Untuk penemuan penting ini, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi pada Montesqiu dan kawan-kawan. Proyek Revolusi Perancis itu adalah momen yang indah, yang selalu kami kenang dan bicarakan sambil tertawa puas di bar khusus milik kami. Dalam revolusi itu maupun sesudahnya, banyak sekali penguasa yang dipenggal oleh rakyatnya sendiri, amarah, perusakan, dan kegemilangan kuitansi-kuitansi kami yang makin kukuh menguasai hajat hidup mereka. Demikianlah hukuman kepada para raja, penguasa, dan sultan-sultan yang tidak mau memenuhi kehendak kami.


Akan halnya terhadap penguasa-penguasa boneka baru, kami menjerat lehernya dengan pemberian utang dan memfasilitasi pendirian bank sentral bagi negaranya. Ini adalah syarat mutlak bagi mereka. Dengan bank sentral ini, mereka dapat mencetak dan melayani keuangan di dalam negaranya sendiri. Tapi dasar penguasa demokrat yang rakus, mereka malah mencetak uang banyak-banyak tanpa peduli akibatnya bagi negaranya yang berutang itu. Ia memenuhi syahwatnya semudah mencetak uangnya sendiri. Padahal nilai uang itu mesti didasarkan pada jumlah utangnya kepada kami. Karena kebodohan ini, maka ketika jatuh tempo pembayaran utang tiba, mereka sangat terkejut karena nilai uang mereka makin melemah saja terhadap uang kami. Sehingga, mereka harus mengutang lagi pada kami untuk bisa menebus cicilan utang tahun ini, dan begitu seterusnya. Walhasil, utang mereka bukannya berkurang, malah bertambah-tambah. Untuk mengimbanginya, mereka juga menarik pajak lebih kencang. Ada-ada saja jenis pajak baru yang mereka buat. Kadang-kadang kami mengirimkan ahli pajak dan ahli ekonomi pada mereka untuk memberikan usul yang sangat mereka sukai. Ah, kami sangat menikmati situasi ini. Kami menyayangi mereka dan memuji-muji kebijakan ekonomi mereka, yaitu ekonomi utang.


Tapi situasi ini tak pula selamanya mulus. Ketika nilai uang mereka hancur, rakyatnya marah karena merasa harga-harga naik. Pemberontakan pun mulai terjadi, dan pemerintah Negara Jelebau itu harus ngutang lagi kepada kami untuk mengatasi pemberontakan itu.


Anda mengambil kesempatan emas ini. Anda bilang pada Presiden Jelebau, kita akan memberikan utang tambahan agar bisa menstabilkan nilai uang negara mereka dan sekaligus memadamkan pemberontakan, asalkan ia mau menandatangani penyerahan berbagai konsesi pengelolaan sumberdaya alam negaranya kepada kami. Ya, tambang emas, kuarsa, batubara, hutan, dan sebagainya. Sampai di sini, para penguasa tengik itu rupanya mulai sadar juga bahwa mereka sebenarnya sedang diperas. Sebagian mereka marah dan menuduh kami rentenir iblis. Karena dia benar, maka dia harus disingkirkan.


Maka dimulailah episode baru tentang negara itu. Ketika Presiden Jelebau mulai meninggalkan kami dan berusaha mencari bantuan ke pihak lain, kami menguatkan bantuan kepada para pemberontak. Sejumlah pengkhianat di sekelilingnya juga kami danai. Siapa saja yang bermaksud menggantikannya, apakah dia komunis, sosialis, kapitalis, atau cacing tanah sekalipun, kami akan danai. Akhirnya ia tumbang sendiri. Uang negaranya yang dicetak terus untuk mendanai penumpasan pemberontakan dan kerakusan pengikutnya, tentu saja bukan tandingan bagi supremasi uang kami. Uangnya menjadi tak berharga, dan lebih bermanfaat dijadikan sebagai bahan bakar api unggun saja.


Kekuasaannya kami ambil alih melalui seorang agen pengkhianat yang sebenarnya cukup dekat juga dengannya. Agen ini menggantikan kedudukannya sebagai Presiden Negara Jelebau. Kepadanya, kami berjanji mengucurkan utang baru untuk mendanai pembangunan. Banyak sekali utang itu. Dan kami memberikan kelonggaran cara pembayaran asalkan ia mau memberikan beberapa konsesi strategis pada kami. Dia pun setuju, yang penting pemerintahannya bisa berjalan dulu.


Rakyat Jelebau bersukaria. Pembangunan dilakukan dengan utang itu. Pelan-pelan pajak masuk ke dalam hidup mereka, melalui sistem perpajakan moderen. Kami menjerat mereka dengan tidak terburu-buru. Si penguasa baru ini akan kami dukung selama ia tunduk pada skema kami. Ia boleh mengatur negaranya sesuka hati. Tapi batasnya adalah kesetiaannya pada kami, yaitu kesetiaan untuk terus menambah utang, mencicilnya, dan terus menambah pajak kepada rakyatnya. Selain itu, tentu ia juga harus memberikan upeti tambahan berupa konsesi-konsesi kekayaan alam yang kami sukai di negaranya.


Seluruh penguasa negara yang muncul belakangan pastilah memerlukan uang untuk mendanai birokrasi dan penyelenggaraan politik negaranya. Start up negara moderen itu sangat mahal. Sedangkan pemimpin yang terpilih cukup kere. Mereka tidak seperti para raja dan bangsawan yang memiliki kekuatan mandiri dari segi harta dan budaya. Satu-satunya harapan mereka adalah kami.


Alhasil, dari kuitansi pembelian tiga ekor kuda dan sebidang ladang, Anda dan saya kini bisa mengatur skema dunia. Kami merancang dan membuat tatanan baru, yaitu dunia yang tunduk pada kuitansi utang kami.


Dengan selembar kuitansi, saya bisa menaiki kuda. Dan dengan kuitansi yang sama, Anda dan saya menguasai dunia.

18/10/2020

Curhatan kecil dr Muhammad

 Aku Muhammad bin Abdullah Al Hasan Al alawy Al fatimy Al Quraisy ingin bertanya sebenarnya pada rakyat, aku pernah menerima Wahyu jd apa yg rakyat inginkan dariku? Kalo pekerjaan semua perusahaanku terbuka untuk siapa saja yg berkualifikasi, klo uang tunai yg mereka minta tunggulah aku mencairkannya, asal jangan meminta kekasihku. Kenapa ya tidak ada yg menganggapku dan menunjukkan rasa hormatnya, padahal aku anggota PBB, apa karena gajiku blum kucairkan sehingga aku hidup sederhana, atau karena aku hanya naik Innova bukan Ferrari, aku sepertinya tahu kenapa aku dikucilkan karena aku pendukung khilafah, aku sebenarnya ikhlas jika kekasihku lebih memilih mereka jika benar dinikahi secara baik2 tp aku tak ikhlas jika hanya direnggut kewanitaannya, aku tak tahu apa yg menyebabkan orang2 tak ridho padaku.baiklah aku akan membeli Lamborghini setelah gajiku kucairkan, dan rumah lantai 3 dengan kolam renang, rumah sakit senilai 120 milyar untuk membahagiakan istri2ku. Dan juga membeli sawah untuk kutanami padi. Aku penasaran dan pingin nyobain jd petani padi. Mungkin dengan jd petani mereka ridho padaku. Lagipula aku ingin sekali tinggal dimadinah.dimana aku bisa kuliah S2 disana.

10/10/2020

Amalan mengunci pasangan

 Amalan ini didapat setelah riyadhoh dan tafakur yg panjang, amalan ini merupakan ilmu semula jadi. Agar pasangan lengket dan tidak berpaling dari kita.Sudah banyak pasangan yg rumah tangganya diterpa badai nyaris berpisah akhirnya rukun kembali dan langgeng. Amalan ini tidak bertentangan dengan syariat Islam dan efektif juga untuk pengasihan agar disayang oleh lawan jenis.

Mahar Rp. 3,9 juta kecuali pas program sosial baru harga diskon


Berminat?

Pemaharan ilmu ini jarak jauh apa dekat (datang langsung) hasilnya sama saja.

Jalan rawa pantis sriagung RT 13 RW 05

Kecamatan Padang ratu Lampung tengah kode pos 34175 

Syariah mandiri 7102285659
BRI : 559301019841532 Cab : haduyang ratu Keduanya a/n. Hendri Sepriyawan
Tambah Ongkir : 30.000,- ( Dalam Negeri ) 250.000,- ( Luar Negeri )

Wa +628882036325

08/10/2020

Demonstrasi dalam Pandangan Islam


Pertama: Demonstrasi yang brutal maupun dengan cara damai telah terang-terangan menandakan keluar dari ketaatan pada penguasa. Melakukan pembangkangan dari ketaatan kepada penguasa adalah haram dengan kesepakatan para ulama. Imam Nawawi rahimahullah berkata,

وَأَمَّا الْخُرُوج عَلَيْهِمْ وَقِتَالهمْ فَحَرَام بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ ، وَإِنْ كَانُوا فَسَقَة ظَالِمِينَ.

“Adapun keluar dari ketaatan pada penguasa dan menyerang penguasa, maka itu adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama, walaupun penguasa tersebut adalah fasik lagi zholim”  (Syarh Muslim, 12: 229).

Kedua: Demonstrasi adalah bentuk tidak taat pada penguasa, padahal taat kepada penguasa itu wajib meskipun ia zholim dan fasik. Jikalau penguasa menaikkan BBM dan itu menyengsarakan rakyat banyak, maka kita tetap wajib taat pada mereka karena ada kemaslahatan yang besar di balik ketaatan tersebut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ ».

“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia.“ Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?” Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka” (HR. Muslim no. 1847).

Dalam Minhajus Sunnah, Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan mengenai hadits di atas,

فتبين أن الإمام الذي يطاع هو من كان له سلطان سواء كان عادلا أو ظالما

Jelaslah dari hadits tersebut, penguasa yang wajib ditaati adalah yang memiliki sulthon (kekuasaan), baik penguasa tersebut adalah penguasa yang baik atau pun zholim

Jika ada yang membantah bahwa karena penguasa berbuat zholim, maka harus dibalas pula dengan kezholiman atau kekerasan. Dalil dukungan dalam syubhat ini adalah firman Allah Ta’ala,

فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ

Barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu”  (QS. Al Baqarah: 194).

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa” (QS. Asy Syura: 40). Syubhat ini kata Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani –ulama di masa silam dari negeri Yaman- bisa dibantah dengan kita mengatakan bahwa dua ayat ini bersifat umum dan dikhususkan dengan dalil yang menyatakan tetap harus taat kepada penguasa meskipun ia fasik dan zholim. Jadi, menurut Asy Syaukani, kaedah membalas kezholiman dengan kezholiman tidaklah  berlaku untuk penguasa karena mengingat maslahat yang besar jika tetap mentaati mereka.

Walau disampaikan nasehat seperti ini dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu taat kepada penguasa yang zholim, mahasiswa tetap saja tidak mau bersabar. Tetap brutal dan membuat keonaran dalam demonstrasi. Padahal jika mau bersabar dan taat pada mereka ketika dizholimi, maka pasti ada kebaikan di balik itu semua.

Ibnu Abil Izz rahimahullah berkata, “Hukum mentaati pemimpin adalah wajib, walaupun mereka berbuat zholim (kepada kita). Jika kita keluar dari mentaati mereka maka akan timbul kerusakan yang lebih besar dari kezholiman yang mereka perbuat. Bahkan bersabar terhadap kezholiman mereka dapat melebur dosa-dosa dan akan melipat gandakan pahala. Allah Ta’ala tidak menjadikan mereka berbuat zholim selain disebabkan karena kerusakan yang ada pada diri kita juga. Ingatlah, yang namanya balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal). Oleh karena itu, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam istigfar dan taubat serta berusaha mengoreksi amalan kita” (Syarh Aqidah Ath Thohawiyah, hal. 381).

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Mendengar dan mentaati penguasa kaum muslimin mengandung maslahat dunia, mudahnya urusan hamba, dan bisa menolong hamba dalam mentaati Allah” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 117).

Ketiga: Demonstrasi bukanlah jalan satu-satunya untuk mengajukan aspirasi kepada penguasa. Tidak baik jika ada seribu cara untuk meraih maslahat, namun yang dipilih adalah cara yang mengandung kerusakan. Dalam hadits disebutkan,

ثَلاَثٌ لاَ يُغَلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلاَصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومِ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ

Ada tiga hal yang hati seorang muslim tidak menjadi dengki karenanya: ikhlas beramal hanya untuk Allah, memberi nasehat kepada para penguasa, dan tetap bersama jama’ah karena doa (mereka) meliputi dari belakang mereka” (HR. Tirmidzi no. 2658 dan Ahmad 3: 225. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Namun bagaimanakah cara menasehati penguasa yang dimaksud? Tentu saja dengan cara yang tidak menimbulkan kerusakan. Jika kezholiman penguasa dibalas dengan kerusakan pula, maka ini tentu tidak dibenarkan dalam Islam. Karena kaedah para ulama yang telah masyhur,

الضرر لا يزال بضرر

Kerusakan tidak boleh dihilangkan dengan kerusakan pula”.

Keempat: Cara mengajukan aspirasi kepada penguasa adalah dengan empat mata, bukan di depan khalayak ramai dan bukan dengan menyebarkan ‘aib penguasa di hadapan rakyat atau media. Hal ini jelas berbeda dengan yang ditempuh dalam demonstrasi. Kadang para demonstran mempunyai sifat pengecut karena hanya berani jika dengan orang banyak dan tidak berani jika hanya sendirian.

Dari ‘Iyadh, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِسُلْطَانٍ بِأَمْرٍ فَلاَ يُبْدِ لَهُ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ لِيَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوَ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ لَهُ

Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati)” (HR. Ahmad 3: 403. Syaikh Syu’aib Al Arnauht mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

Cobalah lihat bagaimanakah nasehat para salaf dalam menyampaikan nasehat pada penguasa.

Ahmad meriwayatkan dalam Al-Musnad dari Sa’id bin Jumhan bahwa ia berkata, “Aku pernah bertemu Abdullah bin Abi Aufa. Aku pun mengadu, ‘Sesungguhnya penguasa benar-benar telah berbuat zhalim kepada rakyat!’ Kemudian dia memegang tanganku dan menggenggamnya dengan kuat. Katanya, ‘Celaka kamu Ibnu Jumhan! Kamu harus selalu berada dalam sawad a’zham (jama’ah). Kamu harus selalu berada dalam sawad a’zham (jama’ah). Jika penguasa mau mendengarmu, datangilah di rumahnya, lalu beritahu dia apa yang kamu ketahui. Jika dia mau menerima nasehat darimu, itulah yang diinginkan. Jika tidak mau, kamu bukanlah orang yang lebih tahu.’”

Termasuk cara yang keliru pula adalah mengingkari penguasa di hadapan orang banyak lewat majelis-majelis, ketika menyampaikan nasehat, khutbah, atau pelajaran, dan sebagainya, sementara penguasa tersebut tidak bersama kita. Yang kedua ini adalah termasuk ghibah (menggunjing penguasa saat ia tidak di bersama kita). Sebagaimana seorang rakyat jelata tidak boleh dighibahi, maka begitu pula penguasa. Allah Ta’ala berfirman menunjukkan haramnya ghibah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujurat: 12).

Mengenai haramnya ghibah disebutkan pula dalam hadits berikut,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah mengghibahnya (menggunjingnya). Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya (menuduh tanpa bukti)” (HR. Muslim no. 2589).

Sebagian orang suka menggunjing penguasa. Jika dijelaskan bahwa hal itu tidak boleh, biasanya berdalil dengan hadits dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

Sesungguhnya salah satu jihad yang paling afdhol adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa yang zhalim” (HR. Abu Daud no. 4344, An Nasai no. 4209, dan Tirmidzi no. 2174. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).   Ia akan mengatakan bahwa yang diucapkannya itu adalah kebenaran!

Jawabnya, bukan haditsnya yang salah, tetapi orang yang memahaminya. Pertama, dalam hadits ini disebutkan “di hadapan”, artinya di depan penguasa dan ketika bersamanya, bukan ketika tidak bersama penguasa. Kedua, hadits ini tidak menunjukkan supaya mengingkari penguasa dengan cara terang-terangan atau dengan cara mengghibahnya. Hadits ini menjadi jelas jika dipahami bersama hadits ‘Iyadh yang menyebutkan adanya tuntutan menyampaikan nasehat dengan cara sembunyi-sembunyi.

Penutup

Kami yakin kalau Pak SBY, menteri-menterinya beserta seluruh staf dan jajaran yang ada di bawahnya sudah berfikir matang-matang tentang maslahat dan mudharat sebelum menaikkan harga BBM. Tentu saja, itu bukan untuk kepentingan mereka. Jika saja ini untuk kepentingan mereka, mengapa sampai rela didemo dan mungkin saja popularitasnya turun? Dan kami berpikir, tidak mungkin Pak SBY tega menyengsarakan rakyatnya sendiri.

Solusi utama untuk menghadapi kenaikan BBM ini adalah husnuzhon dengan keputusan Presiden dan bersabar. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ ، إِلاَّ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

Barangsiapa melihat sesuatu pada pemimpinnya sesuatu yang tidak ia sukai, maka bersabarlah. Karena barangsiapa yang melepaskan diri satu jengkal saja dari jama’ah, maka ia mati seperti matinya jahiliyah (artinya: ia mati dalam keadaan jelek dan bukan mati kafir, pen)” (HR. Bukhari no. 7054 dan Muslim no. 1849).

Dan bersabar tidaklah ada batasnya. Jika kita tidak bersabar terhadap keputusan penguasa, kita akan kehilangan pahala besar berupa surga bagi orang yang mau bersabar. Ingatlah janji Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga)” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan bahwa ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7: 89).

Dan kami yakin di balik kesulitan ini, ada kemudahan yang akan segera dan segera menghampiri negeri kita.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 5).

Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 6).

Sebenarnya mahasiswa itu membela siapa ya?

Aksi demo dengan kekerasan telah mengganggu ketertiban masyarakat. Masyarakat menjadi takut keluar rumah karena ada demo mahasiswa. Padahal mahasiswa juga ikut rugi, ada yang terluka dan bolos kuliah.

Tidak ada yang mau berpikir tentang kerusakan dari demonstrasi itu sendiri …

Cobalah mengambil pelajaran dari negara-negara lain yang awalnya dari demo, namun terjadilah kerusakan yang berkepanjangan dan menyusahkan banyak orang.

فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ

Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang cerdas” (QS. Al Hasyr: 2).

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

 



Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/2349-kerusakan-demonstrasi.html

28/09/2020

ENAM PESAN BILA MEMBANGUN MASJID:

 Pesan pertama : bukalah pintu masjidmu 24 jam, agar Engkau tidak malu di hadapan Allah yang telah membukakan pintu ampunan-Nya untuk kita semua disetiap waktu.’

Barangkali ada saudara kita yang ingin beri’tikaf malam atau bertahajjud dan pintu masjid yang dijaga oleh ta’mir tetap terbuka.

Pesan kedua, Jangan pernah Engkau tulis ‘Dilarang Tidur di Masjid‘ karena kamu tidak tahu ada beberapa musafir yang sama sekali tidak punya uang untuk menginap di Hotel/penginapan dan perkarangan lantai depan masjid lah mereka bisa untuk mengistirahatkan kepenatannya.

Pesan yang ketiga, Jangan pernah kamu tulis ‘Selain jamaah masjid dilarang menggunakan toilet atau Toilet Bukan Untuk Mandi‘.
Mengapa begitu perhitungannya kita dengan musafir, hanya menumpang buang air kecil pun atau untuk membersihkan diri harus dicegah? Padahal ceramah Khotib mengatakan “kebersihan sebagian dari iman”.

Pesan Keempat, Jangan pernah kamu tulis ‘Jangan membawa anak kecil, atau berkata “Hus jangan brisik!” Ketahuilah anak anak kecil itulah yang akan menjadi penerus kita nanti, baik selagi hidup atau sudah wafat. Biasakanlah anak-anak kita dengan masjid.

Pesan Kelima, ‘Bangunlah masjidmu senyaman mungkin, karena masjid bukan hanya sekedar tempat bersujud‘ tetapi bisa digunakan untuk bermusyawarah, mengurusi masalah ummat, menimba ilmu serta menenangkan hati dan mengistirahatkan dzahir dan batin kita.

Pesan Keenam, Sebelum kuakhiri, Bila kamu jadi pengurus masjid, ‘Jangan bangga jumlah infak yang ratusan juta, tapi tidak digunakan untuk kemakmuran masjid’.
Ingatlah!
Orang berinfak ke masjid itu berharap pahala jariyah. Bagaimana mereka akan mendapatkan pahala amal jariyah dan kamu mendapatkan pahala menjaga amanah nya, sedangkan uang infak mereka tidak kamu gunakan, karena kamu hanya bangga dengan ‘total saldo‘ nya saja!
Apakah kamu tahu, di sekitar mesjid ada yang terjerat rentenir demi memulai usaha mikro atau usaha kecil? Dana yang kamu kumpulkan bisa dikelola oleh BMT.
Permudahlah setiap orang yang mampir ke masjidmu, Barangkali karena amal kecil itu bisa menjadi sebabmu ke sorgaNya. Dan jangan bilang mesjid itu “Rumah Allah” karena kamu atur buka dan tutup mesjid laksana gudang.
(Berbagai sumber)
ROSULULLAH bersabda" Sebaik-baik Tempat yg Allah senangi Adalah MASJID.
Dan seburuk-buruk Tempat Ia lah PASAR "

23/08/2020

Ibu bukanlah bidadari

 ✔️ IBU adalah IBU, dia bukan bidadari, dia tidak terbuat dari cahaya.

IBU adalah perempuan biasa yang hatinya sedih bila kau lawan, yang perasaannya hancur melihat kau terluka, yang menangis diam-diam bila rindu dirimu dan yang selalu menyebut namamu disetiap doa-doanya.


Dia bukan bidadari tapi dia tangguh dalam melalui kerasnya hidup untuk dirimu.

Berjalan di bumi dengan kesungguhan hati untuk membesarkan dan mencintaimu, membawa beratnya kesulitan kedua pundaknya dengan tersenyum tanpa pamrih bahkan bida.


Nah lihat IBUmu hari ini

Semakin lansianya

Mumpung masih ada waktu

SEKARANG..!!!