Saat suntuk gak bisa tidur kayak gini,,,yang paling enak adalah menghayal…
Hayalan pertama adalah berkaitan dengan Raden Kian Santang. Bertemu dan ngbrol dengannya. Putra ketiga dari Prabu Siliwangi dengan Nyai Subang Larang ini tengah direproduksi menjadi sebuah sinetron kolosal oleh MD Entertainment. Ratusanepisode yang dihadirkan secara rutin oleh MNCTV mengenai kisah kolosal sang putraPrabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran ini, membuat saya terpengaruh untuk menolehnya. Dan luar biasa. Ia memang sangat sakti. Seorang anak kecil yang punya kesaktian luar biasa dan sanggup melawan kelicikan Nini Durga yangberusaha menghabisinya. Saya berharap, simulacra yang dimainkan oleh MDEntertainment tidak kelewat batas. Sehingga, sedikit banyak begitulah dulu kira-kirasepak terjang kesaktian Sang Raden. Bisa terbang. Pukulan yang meluluhlantakkan batu besar. Tendangan yang keluar api. Karena itulah saya menghayalkan dapat bertemu dengannya.
Kemudian hayalan saya beralih ke Prabu Angling dharma. Seorang raja titisan Wisnu yang juga keturunan ketujuh dari Arjuna. Ia adalah anak Pramesti, putri Jayabaya,yang juga memiliki kesaktian luar biasa. Mungkin, dulu ia juga pernahbertualang sampai di bumi Arema dengan menunggang kuda dan memanggul pedang. AnglingDharma juga seperti Raden Kian Santang, memiliki kesaktian yang luar biasa. Raja Malawapati ini mewarisi aji gineng dari Nagaraja yang mokswa. Bisa berubah wujud, berbicara dengan binatang,memiliki pukulan super, dsb. Sampai suatu saat, ia menjalani hukuman buang dan menjadi seekor belibis putih. Kutukan dewata inilah yang menjadi lantaran pernikahannya dengan Dewi Ambarawati, Putri Raja Darmawangsa. Dari rahim Ambarawati ini kemudian lahirseorang putra yang kemudian menjadi Raja di Bojonegoro.
Belum lengkapsaya menghayalkan Angling Dharma, tiba-tiba muncul Antasena di kepala saya. Ia adalah putra terakhir dari Bimasena dan paling sakti. Ia bisa mabur, masuk kedalambumi, dan nyilem dalam air. Tubuhnya dilindungi sisik yang membuat ia kebal terhadap senjata tajam model apapun. Selain itu ia juga mampu menghidupkan orang-orang mati dengan Cupu Madusena pemberian kakeknya, Batara Mintuna. Kemenangan Pandawa atas Kurawapun tidak luput dari pengorbanannya. Ia bersama Wisanggeni menjadi tumbal dengan kembali ke Sanghyang Wenang sebelum perang Bharatayuda bergejolak.
KemunculanAntasena dalam hayalan ini juga turut mengajak kakaknya, Gatotkaca, mabur dalam langit-langit Padepokan Kali Metro. Putra kedua dari Bimasena ini juga memiliki kesaktian yang mumpuni. Hampir-hampir menyamai adiknya, Antasena. Gatotkacamemiliki aji-aji legendaris pukulan brajamusti.Apapun sasarannya musti ambyar. Kesaktian Gatot Kaca ini bukan sesuatu yang tiba-tiba turun. Laku agung harus ia tempuh dengan digodog dalam kawah Chandradimukha. Dalam kawah itulah tubuhnya berfusi dengan pusaka para dewata. Tidak heran kala kemudian Gatotkaca memiliki ajian Brajadenta, pukulan memanjang dan membesar. Ia juga dianugrahi kasekten narantaka yang membuat ia kebal papakpaluning pande. Termasuk senapan serbu sekalipun.
KehadiranAntasena dan Gatotkaca ini ternyata juga mengikut sertakan sedulur dan bolo konco-nya.Turut hadir sang pemilik ajian amuk agni,Wisanggeni, yang menguasai energi api dan panas. Hadir pula, Antareja, raja dari kerajaan Jangkar Bumi yang mampu bertiwikrama menjadi apapun dan memiliki aji kendali bumi untuk menguasai apapun yang berunsur tanah. Selain itu, datang juga Petruk dan Gareng yang diwarisi ilmu jamus kalimasada dari eyang Semar. Yang terakhir datang dan tidak saya sangka adalah Bima. Putra kedua dari Pandawa yang telah bertemu dengan Dewa Ruci ini menguasai segala jurus senjata gada. Bahkan ia memiliki aji bandung bondowoso, peningkatan kekuatan fisik yang luar biasa.
Khayalan “Jalan Jihad Para Kesatria” pun memasuki klimaksnya. Raden KianSantang, Prabu Angling Dharma, Antasena, Gatotkaca, Wisanggeni, Petruk, Gareng,dan Bima duduk melingkar di gazebo belakang Padepokan Kali Metro.Konsolidasipun dimulai. Bima ditunjuk sebagai fasilitator guna memimpinkonsolidasi untuk memuluskan misi agung “SaveGaza.” Panjang lebar ia menjelaskan sejarah Tanah Israel (Eretz Yizrael) berdasarkan konsep Yudaisme sampai akumulasi kepentingan ekonomi-politik yang berujung pada lahirnya Deklarasi Balfour. Dimana menteri luar negeri Britania Raya saat itu, Arthur James Balfour, mengirim surat kepada Raja Rothschild, pemimpin komunitas Yahudi Inggris,yang menegaskan bahwa Pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana zionis untukmendirikan tanah air bagi Yahudi di Palestina.
Apa yang tertuang dalam deklarasi Balfour ini kemudian digabungkan dalam perjanjian damai Mandat Britania yang mengatur perdamaian wilayah-wilayah yang sebelumnya merupakan kekuasaan Dinasti Ottoman. Namun, dalam perkembangannya, Britaniatidak mampu menjaga perdamaian dan merumuskan solusi yang dapat diterima oleh OrangYahudi maupun Orang Arab. Britaniapun menarik diri dari Mandat Britania untukPalestina itu. Ironisnya, sehari sebelum akhir Mandat Britania, 14 Mei 1948,Agensi Yahudi memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan diri sebagai Negara Israel. Mulai detik itulah peperangan demi peperangan semakin akrab terjadi ditanah Palestina tersebut. Jutaan nyawa telah melayang demi perebutan wilayah yang sarat akan monopoli ekonomi ini.Kali inipun, ratusan nyawa melayang demi ambisi menguasai negeri.
“Hal ini tidakbisa dibiarkan. Beberapa hari terakhir ini sudah ratusan rakyat sipil menjadi korban kebiadaban Israel. Anak-anak dan perempuan telah jadi tumbal. Sudah saatnya kita turun tangan,” ujar Bima menyudahi penjelasannya. Para Kesatriapun bersepakat. Malam ini juga, dengan mengerahkan segenap kesaktian dan senajata yang dipunyai, mereka akan berjihad melumpuhkan Israel.
“Menebas KepalaPerdana Menteri Netanyahu adalah keniscayaan,” geram Gatot Kaca sambil mengepalkan tangannya.
“Segera saja dibagi siapa yang menyerang dari darat, laut. atau udara,” usul Antasena yangsudah tidak sabar untuk menguasai Tel-Aviv.
“Oke-oke,,,kalkulasi militer tidak perlu membuat kita gentar. Mossad, shabak, senjata nuklir,satelit pengintai, atau bahkan iron-dome hanya secuil slilit buat kita,” kata Raden Kian Santang jumawa.
“Yawes,,,saya putuskan,,,Gatotkaca,Antasena, Wisanggeni menyerang dari udara. Di darat saya percayakan kepada Raden Kian Santang, Angling Dharma, Petruk dan Gareng. Biar saya sendiri yang membereskan pertahanan laut mereka. Antasena boleh juga membantu dengan pengendali air yang kamu miliki,” jelas Bima sambil menunjuk-nunjuk peta pada kain yang sudah lapuk.
“Izinkan saya yang memenggal kepala Netanyahu bangsat tuan,” sumbar Angling Dharma sambil mencabut pedang.
“SilahkanPrabu,,, sebelum Subuh berkumandang, kepala Netanyahu harus sudah tergeletak diPadepokan ini,,mari berangkat,” tandas Bima menyegerakan operasi gempuran.
Dengan kesaktian yang dimiliki, dalam beberapa menit saja mereka telah sampai di tanah Israel. Dalam sekejap, Bima berhasil menguasai laut mediternia yangmengelilingi Israel. Kesuksesan itu segera disusul oleh kesatria lainnya yangberhasil menguasai kekuatan-kekuatan militer darat Israel. Iron-dome dibuat error oleh jari sakti Raden Kian Santang. Dari udara Antasena yang ditunjuk sebagai komandan angkatan udara dengan gampang mengirim pukulan-pukulan api ke pangkalan-pangkalan militer Israel. Dalam Operasi yang tidak kurang dari 2 jam, Israel telah lumpuh.
Tanpa diduga, AnglingDharma dengan mudah menemukan persembunyiaan Netanyahu di rumah istrinya yang kedua. Saat Netanyahu mencoba menenangkan istrinya yang ketakutan atas serangan mendadak itu, pedang Sang Prabu menebas leher Netanyahu. Kepala Netanyahupun menggelinding dilantai. Diikuti dengan jerit tangis istrinya. Sadar denganwaktu operasi serangan yang terbatas. Angling Dharma segera membawa terbang kepala Sang Perdana Menteri ke Padepokan Kali Metro. Sesampai disana ia disambut tepuk tangan dan tangis haru oleh para kesatria lainnya.
“Sudah saatnyakita kembali,” ujar Bima mengingatkan.
Merekapunmembubarkan diri dan lenyap bersama bedug subuh yang bertalu. Seantero jagad dibuat geger. New York times menulis head-line, “Israel Banjir Darah”. WeeklyTimes memajang foto Netanyahu yang bersimbah darah dengan caption bertulis “Akhir tragis Sang Perdana Menteri”.Dalam sekejap, dunia maya riuh dengan berita tewasnya Sang Perdana Menteri.Bahkan di lokal Kota Malang, Suara Kali Metro menghadirkan dua halaman penuh tulisan mengenai “Jalan Jihad Para Kesatria Melawan Zionisme”.
“Nitip sahur gak,” tanya temanku.Khayalpun hilang. Dan tetap saja Netanyahu enjoymain game sambil melihat “kembang api” di Langit Gaza.
“Salam jari tengah,”ujar Raden Kian Santang yang ternyata ketinggalan di Padepokan
No comments:
Post a Comment