Pedang adalah jenis senjata tajam yang berbentuk bilah memanjang. Pedang memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Dibandingkan dengan senjata tajam lainnya,pedang memiliki kedudukan yang tinggi atau istimewa. Tahukah anda pedang apa yang paling tajam di dunia ? Berikut adalah ulasannya:
Pedang Al-Ayyubi atau Pedang DAMASCUS adalah pedang tertajam didunia mengalahkan pedang-pedang yang lainnya. Pemilik pedang ini adalah pejuang muslim yang bernama Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din yang berasal dari daerah triktit ( sekarang daerah utara dari Irak ). Mau tahu kenapa pedang ini disebut pedang tertajam didunia? Berikut penjelasannya :
Pedang Salahuddin Al-Ayyubi diakui paling tajam di dunia oleh pakar metalurgi. Ketajamannya mampu menembus baju zirah crusader, memotong dua pedang lawan, membelah perisai dan batu tanpa mengalami kerusakan pada mata pedangnya. Kehebatan pedang buatan Damsyik dan terkenal dengan panggilan Pedang Persia ini telah mengatasi kehebatan pedang Katana dari Jepang dan pedang Excalibur milik Raja Arthur.
Pedang ini dibuat dari besi baja "damarcus" dengan teknik rahasia yang dijuluki CNT (Carbon Nano Tubes) yang menjadikan pedang ini AMAT TAJAM dan LENTUR. Seni pembuatan pedang yang terahsia ini amat dikagumi oleh iluwan Barat dan kajian metalurgi modern sampai sekarang.
Apa itu CNT?
CNT merupakan suatu rantaian atom karbon yang terikat di antara satu sama lain secara heksagonal berbentuk silinder yang mempunyai diameter sekecil 1-2 nanometer. Silinder CNT ini boleh mencapai panjang sehingga berpuluh-puluh mikron dan tertutup di bagian ujung seolah-olah sebatang pipa yang ditutup dikedua ujungnya.
CNT (Carbon Nano Tubes)
Pencirian yang dilakukan terhadap bahan ini juga menjelaskan bahawa CNT mempunyai kekuatan paling tinggi berbanding bahan lain. Ia juga mempunyai sifat kekonduksian elektrik melebihi kuprum dan logam. Keunikan tiub karbon nano yang lain ialah mempunyai ketahanan terhadap suhu tinggi serta mempunyai jisim yang lebih ringan dari aluminium.
Baja pada umumnya mempunyai fasa dominan yang disebut ferit yang sifatnya lunak. Namun pada baja pedang damascus, terdapat struktur (fasa) carbon nanotubes yang sangat kuat. Stuktur carbon nanotubes tadi terdistribusi tertentu di dalam ferit, sedemikian hingga menghasilkan kombinasi sifat akhir yang sangat luar biasa. Itulah pedang yang ditakuti para kesatria Eropa beratus-ratus tahun.
Dan sampai saat ini belum ada scientists yang bisa menemukan bagaimana cara membuat carbon nanotubes dalam struktur mikro baja. Termasuk bagaimana membuat pedang damascus dengan struktur yang sama seperti aslinya. Pelajaran penting dan mencengangkan lainnya adalah, dengan pengalaman ternyata suatu masyarakat bisa menciptakan sesuatu karya yang elegan, bahkan bisa dibilang melebihi sejarah pengetahuan itu sendiri. Luar biasa!
Baja Damascus adalah material legendaris dari baja yang mempunyai sifat superplastis (kemampuan untuk mengalami deformasi tetap tanpa retak hingga 1000%).
Dengan sifat yang unik ini maka baja damascus banyak digunakan sebagai material untuk membuat pedang dan senjata. Menurut mitos senjata yang dibuat menggunakan Baja Damascus TIDAK AKAN PERNAH TUMPUL ATAU PATAH. Selain memiliki sifat superplastis baja Damaskus juga mempunyai ciri khas yaitu adanya pola air (watermarking) pada permukaannya.
Teknik pembuatan pedang ini begitu rahasia sehingga hanya beberapa keluarga tukang besi di Damsyik saja yang menguasainya. Akhirnya pada kurun ke-18, teknologi pembuatan pedang ini telah pupus. Apa yang tinggal hanyalah pedang-pedang, tombak dan pisau yang kini tersebar di perbagai Museum di seluruh dunia. Sekedar mengingatkan kita bahwa Teknologi Hebat Peradaban Islam ini telah hilang di telan zaman.Dan semoga dimasa depan teknologi ini kembali dikuasai oleh umat muslim. aamiin ya robal alamin.
leaf and snow
30/01/2016
29/01/2016
Schizophrenia damian oh damian


catatan kecil tentang malamku
malam datang, bawa semilir angin sejuk menerpa ruang keluargaku dari pintu ruang dapur yang belum tertutup.
ada interupsi dan instropeksi diri disini, di relung hati dan otak yang makin membuatku sadar diri.
ada yang datang, ada yang pergi hari ini, dan ada wajah- wajah antusias yang kulihat seharian tadi, para pelanggan kios bensin miniku. mata memang belum lelah malam ini, aku hanya ingin terpejam hingga usai dentang ringtone blackberryku berbunyi.
ini aku, untuk kamu dan akan selalu begitu.
24/01/2016
21/01/2016
aku dan bolaku
apa yang terjadi padaku dan bolaku?
bola itu terus menempel dikaki ku
ku juggling terus menerus
kemudian ku memutarnya 360 derajat
masih dalam keadaan menjuggling
aku dan bolaku bagai teman akrab
sepatuku dan bolaku seakan sepasang kekasih
yang asyik menggodaku karena mereka tak terpisahkan
bercumbu, sepatu menendang keatas namun tetap mejaga
sang bola agar tidak jatuh ketanah
bolaku nampak senang
diayun ayun kaki kiri dan kananku
memutar lagi 360 derajat bahkan kakiku membuat gerakan
yang aneh dan nampak tidak mudah bagi orang yang tak biasa
bermain akrab dengan sebuah bola kaki
dan blus kutendang keatas, masuklah iya kekeranjang basket
kenapa keranjang basket?
karena namanya juga freestyle coy
olah bola gaya bebas istilah kampungannya
dan dengan gemulai iya melewati lubang basket dan
kakiku dengan refleks menahannya lagi dengan paha
dan kembali sepatu dan bolaku bercumbu,
so ada yang mau ?
punya hubungan semesra sepatu dikakiku dan bola putihku?
bola itu terus menempel dikaki ku
ku juggling terus menerus
kemudian ku memutarnya 360 derajat
masih dalam keadaan menjuggling
aku dan bolaku bagai teman akrab
sepatuku dan bolaku seakan sepasang kekasih
yang asyik menggodaku karena mereka tak terpisahkan
bercumbu, sepatu menendang keatas namun tetap mejaga
sang bola agar tidak jatuh ketanah
bolaku nampak senang
diayun ayun kaki kiri dan kananku
memutar lagi 360 derajat bahkan kakiku membuat gerakan
yang aneh dan nampak tidak mudah bagi orang yang tak biasa
bermain akrab dengan sebuah bola kaki
dan blus kutendang keatas, masuklah iya kekeranjang basket
kenapa keranjang basket?
karena namanya juga freestyle coy
olah bola gaya bebas istilah kampungannya
dan dengan gemulai iya melewati lubang basket dan
kakiku dengan refleks menahannya lagi dengan paha
dan kembali sepatu dan bolaku bercumbu,
so ada yang mau ?
punya hubungan semesra sepatu dikakiku dan bola putihku?
sang pemanah
apa yang akan kukatakan ?
ketika sayang tak lagi mengerti artinya cinta
ketika panah yang harusnya menghujam tepat disasaran
harus meleset karena salah gendewa
apalagi yang harus kukatakan
ketika sasaranku tak lagi seperti pemanah lainnya
dia tak diam, terus bergerak, berputar putar
sedang gendewaku kini tak lagi salah
akankah tepat kesasaran?
apa yang harus kulakukan?
mataku fokus pada tujuan
menghentaklah anak panahku
semoga tepat sasaran dan bless ternyata tidak
apakah aku harus kalah?
sedang akulah yang didaulat jadi pemanah
yang ulung kini tidak lagi akrab dengan gendewa dan anak panah
atau haruskah aku belajar lagi tentang ilmu dasar memanah?
ok fine aku belajar lagi
yang ada di mataku hanya sebuah apel yang kulihat
setelah melesat panahku, aku baru sadar
yang kena adalah tali yang menggantung di apel yang aku panah
ketika sayang tak lagi mengerti artinya cinta
ketika panah yang harusnya menghujam tepat disasaran
harus meleset karena salah gendewa
apalagi yang harus kukatakan
ketika sasaranku tak lagi seperti pemanah lainnya
dia tak diam, terus bergerak, berputar putar
sedang gendewaku kini tak lagi salah
akankah tepat kesasaran?
apa yang harus kulakukan?
mataku fokus pada tujuan
menghentaklah anak panahku
semoga tepat sasaran dan bless ternyata tidak

sedang akulah yang didaulat jadi pemanah
yang ulung kini tidak lagi akrab dengan gendewa dan anak panah
atau haruskah aku belajar lagi tentang ilmu dasar memanah?
ok fine aku belajar lagi
yang ada di mataku hanya sebuah apel yang kulihat
setelah melesat panahku, aku baru sadar
yang kena adalah tali yang menggantung di apel yang aku panah
16/01/2016
wisanggeni sang buronan
Pemuda tampan berambut lurus…….
Mengapa kau sembunyikan tampan wajahmu dalam caping besar…?
Mengapa kau sembunyikan gagah tubuhmu dalam kasut lusuh…?)
Wisanggeni ….., begitulah nama yang diberikan Sri Kresna
Dia telah dilahirkan….. Tangis pertamanya mengguntur bergulung – gulung menembus keheningan langit dan gunung
Menghentak ketentraman, mencabut kemapanan jagat seolah tak terbendung
Duh jabang memerah……sungguh tampan tiada terkira…..
Terlahir dari rahim Dewi Dresanala sang Dewi dari Khayangan
Dalam peluk perlindungan Hanoman raja segala kera.
Tidak dalam peluk Ayahanda tercinta, Arjuna putra Pandawa…
Ditiup ubun-ubun dengan mantra sakti Hanoman sebagai pelindung jiwa
Kekuatan mahasakti mana lagikah yang mampu menembus mantra pelindung….?
Mengambil wisanggeni dalam lelap tidur berselimut daun talas
Kemana si Jabang bayi lenyap …..?, dibawa lari cahaya putih dalam sekejap….
Tak terbayang maha kemarahan Hanoman…..
Diatas keluasan samudera…,
Batara Brama dalam gundah gulana……
Betapa berat tugas yang diemban…
Menghilangkan Wisanggeni dari peradaban…
”Duh Batara Guru….., tak mengertikah….,tolakan jiwa yang ada…..?”
”Duh batara Guru……, tak mengertikan…., Wisanggeni adalah cucu dicinta…..?”
Lalu…dengan berkaca kaca….
Dilepas jabang memerah dari atas langit samudera….
”Keluarlah dari peradaban..lenyaplah dari simpangan kodrat…., Biarlah samudera luas menjadi kubur bagimu cucuku…..”
Sungguh..
Sebagai titisan Sang Hyang Wenang…….
Samuderapun seolah menyingkap…., dan batara baruna penguasa semua lautan menangkap….
Wisanggeni tumbuh dalam bimbingan Batara baruna dan Antaboga (raja segala ular)
Pemuda tampan berambut lurus……
Mengapa kau sembunyikan wajah tampanmu dalam caping besar…?
Mengapa kau sembunykan gagah tubuhmu dalam kasut lusuh..?
Dan hari harimu adalah pelarian….., pertempuran….., perlawanan…..diburu dan terus diburu……..
Seperti air yang mengalir tak berhenti…, datang berulang berganti ganti….
Begitu sabda Batara Guru…..
Yang menyalahi kodrat merusak tatanan
yang menyalahi kodrat harus ditiadakan
Betapa lelah………
Duh batara jagat dewata……
Mengapakah aku harus ditiadakan, atas kodrat yang tidak pernah aku pilih…?
Sungguh Wisanggeni tak mengerti. …
Ber Ayah Arjuna manusia, beribu Dewi Darsanala dari Sang Hyang jagat Dewa dewi…
Lantaran Sang Manusia dan Dewi…., tak sepantasnya berlahir Anak.
Pakem yang menyinggung harkat tertinggi kemanusiaan Arjuna….
Justru dibiarkanya Sang Dewi Hamil dan dibawa lari turun ke alam manusia….
Sungguh bukan mau Wisanggeni terlahir menyalahi kodrat…
Sungguh bukan mau Wisanggeni membalik tatanan…
Sungguh tak Mengerti, jika Wisanggeni harus ditiadakan….
Lalu kenapakah Sang batara Guru, menghadirkan Dewi Dresanala dalam sisian hidup Arjuna…?
Apakah karena Arjuna telah mengalahkan Raksasa Niwatakacana yang mengobrak obrik Khayangan karena menginginkan Dewi Supraba..?.
Tapi Mengapakah Hanya boleh Bersanding namun tidak boleh bertalian……
Duh Biyung…….., dalam lelah setiap pertempuranya..
Selalu Wisanggeni tak mengerti…….
Kenapa Putera Arjuna ini selalu diburu…dan diburu oleh para Utusan Dewa.
Sungguh bukankah Dewa adalah pengatur dan pelindung segala….
Siapakah yang membuat kodrat …. dan siapakah yang menyalahi kodrat..?
(Pada Akhir cerita……., Wisanggeni…mati bersama sang Antasena menjadi tumbal untuk kemengan Pandawa dalam perang Bharatayudha…..
Dalam pewayangan Wisanggeni adalah maha kesaktian, bisa terbang laksana Gatotkaca, menembus bumi laksana Antareja, dan hidup berkubang tenang di lautan laksana Antasena…..)
Mengapa kau sembunyikan tampan wajahmu dalam caping besar…?
Mengapa kau sembunyikan gagah tubuhmu dalam kasut lusuh…?)

Dia telah dilahirkan….. Tangis pertamanya mengguntur bergulung – gulung menembus keheningan langit dan gunung
Menghentak ketentraman, mencabut kemapanan jagat seolah tak terbendung
Duh jabang memerah……sungguh tampan tiada terkira…..
Terlahir dari rahim Dewi Dresanala sang Dewi dari Khayangan
Dalam peluk perlindungan Hanoman raja segala kera.
Tidak dalam peluk Ayahanda tercinta, Arjuna putra Pandawa…
Ditiup ubun-ubun dengan mantra sakti Hanoman sebagai pelindung jiwa
Kekuatan mahasakti mana lagikah yang mampu menembus mantra pelindung….?
Mengambil wisanggeni dalam lelap tidur berselimut daun talas
Kemana si Jabang bayi lenyap …..?, dibawa lari cahaya putih dalam sekejap….
Tak terbayang maha kemarahan Hanoman…..
Diatas keluasan samudera…,
Batara Brama dalam gundah gulana……
Betapa berat tugas yang diemban…
Menghilangkan Wisanggeni dari peradaban…
”Duh Batara Guru….., tak mengertikah….,tolakan jiwa yang ada…..?”
”Duh batara Guru……, tak mengertikan…., Wisanggeni adalah cucu dicinta…..?”
Lalu…dengan berkaca kaca….
Dilepas jabang memerah dari atas langit samudera….
”Keluarlah dari peradaban..lenyaplah dari simpangan kodrat…., Biarlah samudera luas menjadi kubur bagimu cucuku…..”
Sungguh..
Sebagai titisan Sang Hyang Wenang…….
Samuderapun seolah menyingkap…., dan batara baruna penguasa semua lautan menangkap….
Wisanggeni tumbuh dalam bimbingan Batara baruna dan Antaboga (raja segala ular)
Pemuda tampan berambut lurus……
Mengapa kau sembunyikan wajah tampanmu dalam caping besar…?
Mengapa kau sembunykan gagah tubuhmu dalam kasut lusuh..?
Dan hari harimu adalah pelarian….., pertempuran….., perlawanan…..diburu dan terus diburu……..
Seperti air yang mengalir tak berhenti…, datang berulang berganti ganti….
Begitu sabda Batara Guru…..
Yang menyalahi kodrat merusak tatanan
yang menyalahi kodrat harus ditiadakan
Betapa lelah………
Duh batara jagat dewata……
Mengapakah aku harus ditiadakan, atas kodrat yang tidak pernah aku pilih…?
Sungguh Wisanggeni tak mengerti. …
Ber Ayah Arjuna manusia, beribu Dewi Darsanala dari Sang Hyang jagat Dewa dewi…
Lantaran Sang Manusia dan Dewi…., tak sepantasnya berlahir Anak.
Pakem yang menyinggung harkat tertinggi kemanusiaan Arjuna….
Justru dibiarkanya Sang Dewi Hamil dan dibawa lari turun ke alam manusia….
Sungguh bukan mau Wisanggeni terlahir menyalahi kodrat…
Sungguh bukan mau Wisanggeni membalik tatanan…
Sungguh tak Mengerti, jika Wisanggeni harus ditiadakan….
Lalu kenapakah Sang batara Guru, menghadirkan Dewi Dresanala dalam sisian hidup Arjuna…?
Apakah karena Arjuna telah mengalahkan Raksasa Niwatakacana yang mengobrak obrik Khayangan karena menginginkan Dewi Supraba..?.
Tapi Mengapakah Hanya boleh Bersanding namun tidak boleh bertalian……
Duh Biyung…….., dalam lelah setiap pertempuranya..
Selalu Wisanggeni tak mengerti…….
Kenapa Putera Arjuna ini selalu diburu…dan diburu oleh para Utusan Dewa.
Sungguh bukankah Dewa adalah pengatur dan pelindung segala….
Siapakah yang membuat kodrat …. dan siapakah yang menyalahi kodrat..?
(Pada Akhir cerita……., Wisanggeni…mati bersama sang Antasena menjadi tumbal untuk kemengan Pandawa dalam perang Bharatayudha…..
Dalam pewayangan Wisanggeni adalah maha kesaktian, bisa terbang laksana Gatotkaca, menembus bumi laksana Antareja, dan hidup berkubang tenang di lautan laksana Antasena…..)
Subscribe to:
Posts (Atom)